RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyebut, banjir yang terjadi di sejumlah kabupaten diakibatkan pendangkalan dam bendungan Bilibili, akibat aktifitas penambangan yang ada di hulu.
Nurdin Abdullah sendiri sudah memantau bendungan Bilibili, dan sejumlah daerah yang terdampak banjir, Kamis (24/1/2019).
"Dan salah satu yang kita duga penyebabnya adalah tambang galian C. Itu banyak sekali di atas," kata Nurdin saat ditemui di kantor gubernur Sulsel.
Makanya, kata Nurdin, Pemprov Sulsel akan duduk bersama Pemkab Gowa untuk membicarakan terkait aktifitas tambang di sekitar bendungan Bilibili. Agar bendungan Bilibili bisa bertahan lebih lama.
"Bayangkan saja, sudah digemburkan semua pasir, batu, datang hujan sedimennya masuk ke cekdam kita. Itu salah satu penyebabnya. Karena terus terang, cekdam Bilibili itu multipurpose. Artinya 100 tahun masih layak pakai," lanjut Nurdin.
Kendati demikian, Nurdin enggan buru-buru mencabut izin tambang di daerah itu. Katanya, Pemprov Sulsel dan Pemkab Gowa akan duduk bersama mengecek dulu izin tambang tersebut.
"Itulah akan kita tinjau, kita harus bikin kajian. Jangan dicabut dulu, dikaji dulu. Apakah ada izin penambangan di situ. Makanya di periode ini kita akan tinjai ulang karena ada dampak. Bayangkan banyaknya rumah, mobil tenggelam. Berapa kerugian masyarakat itu," ujarnya.
Melihat banyaknya sedimen yang ada di cekdam Bilibili akibat aktifitas tambang, Nurdin memandang perlu segera dilakukan pengerukan. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi lagi, terutama di saat curah hujan tinggi.
"Tentu kalau mau dibiarin seperti itu, bisa berbahaya kala dam-nya jebol. Makanya pintu air harus dibuka. Tapi resikonya banyak yang tergenang," pungkas Nurdin.