RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pada hari ketiga bencana banjir yang melanda Sulawesi Selatan (Sulsel), Batalyon Pertahanan Pangkalan VI (Yonmarhanlan VI), kembali menambah Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB).
Berdasar rilis yang dikirim Dispen Lantamall VI kepada Rakyatku.com, Kamis, (24/1/2019), ada 4 Satuan Setingkat Pleton (SST) tambahan. Penambahan pasukan ini, untuk menjangkau daerah bencana, yang sulit terjangkau dan masih terisolir. Ada beberapa titik banjir yang belum terjangkau oleh tim SAR lainnya, seperti di daerah Antang, Maros dan Gowa.
Atas perintah Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono,SH.,M.Tr.(Han), Danyonmarhanlan VI Mayor Marinir Aang Andi Warta M.Tr (Opsla) bergerak cepat menambah Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB), berjumlah empat SST untuk menjangkau daerah yang sulit atau terisolir, akibat dampak bencana tersebut.
“Dengan penambahan pasukan ini, kami berharap mampu menembus titik-titik banjir yang masih terisolir,“ lanjut Komandan Yonmarhanlan VI Makassar Mayor Marinir Aang Andi Warta M.Tr (Opsla), saat melepas pasukan Marinir yang akan diterjunkan ke daerah bencana.
PRCPB Marinir milik Lantamal VI Makassar, kata Andi Warta, akan bergerak secara maksimal mencapai lokasi-lokasi yang masih terisolir, agar masyarakat yang menjadi korban bencana, dapat segera dievakuasi ke titik yang lebih aman, atau ke posko-posko yang telah disiapkan pemerintah.
Danyonmarhanlan VI juga menjelaskan, selain mengevakuasi korban banjir, Tim PRCPB Lantamal VI Makassar, juga akan membagikan bantuan logistik kepada masyarakat yang membutuhkan. Di sisi lain, juga Dinas Kesehatan Lantamal VI, akan memberikan bantuan kesehatan berupa pemeriksaan dan pengobatan kepada korban banjir.
Jika perlu, para korban yang mengalami sakit parah, langsung dievakuasi ke Rumah Sakit TNI AL Jala Ammari Lantamal VI.