RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Hujan deras disertai angin kencang, yang mengguyur tiga hari terakhir ini, membuat Kota Makassar dan 6 kabupaten di Sulawesi Selatan, diterjang banjir.
Sebuah jembatan dan sejumlah rumah warga terseret arus deras dari aliran Sungai Jeneberang.
Sebagian wilayah di Kota Makassar, terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Ratusan rumah penduduk terendam banjir, bahkan warga sebagian mulai mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak terendam banjir.
"Rumah Sakit Umum Wisata UIT, bergerak cepat membentuk tim medis peduli bencana banjir," ujar dr Marhaen Hardjo, Direktur RSU Wisata UIT, didampingi Kepala Divisi Non Medik RSU Wisata UIT, dr Wachyudi Muchsin SH, dalam rilisnya Rabu (23/1/2019).
Lebih lanjut dr Marhaen bilang, dari informasi bahwa banjir terparah di Kota Makassar berada di Kelurahan Paccerakkang, dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa.
Demikian pula beberapa wilayah di enam Kabupaten di Sulsel yakni, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pangkep dan Barru.
Selain air hujan yang cukup deras, air kiriman dari pegunungan Bawakaraeng, yang mengalir di sungai-sungai enam kabupaten ini meluap.
"Sebuah jembatan yang berdekatan dengan Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa, ambruk terbawa derasnya arus Sungai Jeneberang, yang airnya berasal dari pegunungan Bawakaraeng," pungkas pakar Stem Cell alumni Jepang ini.
Dokter Wachyudi Muchsin menambahkan, RSU Wisata UIT, menyiapkan tenaga medis, untuk membantu korban bencana alam banjir saat ini.
"Saat ini sudah ada dua titik dapur umum di Kota Makassar, masing-masing di Paccerakkang dan Perumahan Bumi Tamalanrea Permai. Sementara satu dapur umum di Gowa, ada di Pasar Sentral Sungguminasa," ujar pria yang akrab disapa Dokter Yudi ini.
"Tim medis terdiri dokter serta paramedis, mensupport posko yang sudah dibentuk oleh pemerintah, baik tingkat provinsi atau Kota Makassar," pria yang juga Humas Ikatan Dokter Indonesia Kota Makassar ini.