Rabu, 23 Januari 2019 15:35

Pemkab Gowa Sediakan 13 Posko Pengungsian untuk Korban Banjir

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan memantau di lokasi banjir.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan memantau di lokasi banjir.

Banjir yang melanda Kabupaten Gowa, membuat ribuan masyarakat harus mengungsi di 13 titik posko pengungsian yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Gowa.

RAKYATKU.COM, GOWA - Banjir yang melanda Kabupaten Gowa, membuat ribuan masyarakat harus mengungsi di 13 titik posko pengungsian yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Gowa.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan, posko tersebut dibuat untuk masyarakat yang terkena dampak banjir.

"Mungkin ada ribuan masyarakat yang mengungsi, karena di Pallangga saja ada 450-500 KK yang mengungsi ditambah daerah lain seperti Tompobulu, Pattallassang, Somba Opu, Barombong dan daerah lainnya," kata Andan usai melakukan peninjauan, Rabu (23/1/3019).

Adapun letak posko yang disediakan yakni di Puskesmas Pallangga, masjid-masjid, kantor camat, lurah/desa, Pasar Induk Minasamaupa, dan rumah sakit.

"Kami sudah mengimbau masyarakat untuk tetap mengungsi 3 hingga seminggu kedepan sampai benar-benar dinyatakan aman, makanan kita yang sediakan," kata orang nomor satu di Gowa itu. 

Dirinya tak menampik, titik terparah terjadinya banjir ini yakni di Kelurahan Pangkabinanga Kecamatan Pallangga, lalu Pattallassang, hingga Barombong. 

Menurut Andan, hal tersebut dikarenakan meluapnya Sungai Jeneberang Jembatan Kambara yang merupakan hilir dari Bendungan Bili-bili yang dilakukan pembukaan pintu air.

"Jika dampak hampir semua kecamatan kena, namun yang paling parah tiga kecamatan tadi karena airnya sudah sampai atap rumah," beber Adnan.

Diberitakan sebelumnya, banjir di Kabupaten Gowa terjadi karena tingginya air di Bendungan Bili-bili sudah mencapai batas kewajaran 101,36 meter yang akhirnya dilakukan pembukaan pintu air. Akibtanya, banjir besar melanda beberapa titik di Kabupaten Gowa dan daerah sekitarnya.

"Membuka pintu air merupakan pilihan yang harus diambil dikarenakan akan lebih berbahaya jika pintu air tetap ditutup. Kondisi ini berdampak banjir yang melanda di beberapa titik di Gowa," tambah Adnan.

Hingga informasi ini diturunkan Orang nomor satu di Gowa ini bersama Wabup dan jajaran masih terus memantau kondisi banjir dan pengungsi yang tersebar di bebeberapa tempat.