Selasa, 22 Januari 2019 02:02

"Mana Identitas Anda?" Tanya Warga, Polisi Layangkan Tinju Lalu Todongkan Pistol

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Potongan adegan polisi mengancam warga sipil dengan senjata.
Potongan adegan polisi mengancam warga sipil dengan senjata.

Minggu, 20 Januari 2019. Sebuah video menjadi viral di media sosial, di mana dua petugas polisi diyakini sebagai anggota STAFOC (Satuan Tugas Khusus untuk Kejahatan Terorganisir) dari Bukit Aman, menc

RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Minggu, 20 Januari 2019. Sebuah video menjadi viral di media sosial, di mana dua petugas polisi diyakini sebagai anggota STAFOC (Satuan Tugas Khusus untuk Kejahatan Terorganisir) dari Bukit Aman, mencoba untuk menangani masalah mereka sendiri dan menyerang pemilik kedai burger di Taman Rasah, Seremban, Malaysia.

Namun, insiden itu tidak berakhir di sana, karena 'petugas polisi' mengacungkan senjata mereka di depan umum, dan mengancam akan menembak. 

Menurut laporan polisi yang dibuat tentang insiden itu, dua petugas polisi mendekati individu yang meminta kartu identitasnya, sambil mengklaim bahwa mereka adalah polisi. 

Kedua petugas polisi kemudian diminta untuk menunjukkan identitas mereka beberapa kali. Namun, kedua petugas gagal menghadirkan identifikasi yang mengkonfirmasi status mereka. 

Keributan segera terjadi, ketika petugas itu meninju orang itu di samping kepalanya. 

Kemudian, sebuah pistol muncul di foto, ketika petugas mengancam akan menembak siapa pun yang merekam kejadian itu. 

Di akhir video, seorang teman dari individu tersebut melangkah untuk mengendalikan situasi. 

Sebuah laporan polisi kemudian dibuat, menjelaskan kepada polisi peristiwa yang terjadi malam itu. 

Menurut IPD Seremban melalui halaman Facebook-nya, kasus ini akan diselidiki di bawah Bagian 323 (hukuman karena secara sukarela menyebabkan luka) dan Bagian 353 (menggunakan kekuatan kriminal untuk menghalangi seorang pelayan publik dari pelepasan tugasnya) dari KUHP.

Selain itu, IPD Seremban juga menyarankan anggota masyarakat untuk tidak membagikan video tersebut, karena penyelidikan sedang berlangsung sejak 9 Januari.