RAKYATKU.COM - Bukan hanya konsep debat perdana capres-cawapres yang mengecewakan banyak pihak. Penampilan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno juga mendapat kritik tajam dari pendukungnya.
Saking kecewanya, mereka ramai-ramai mengancam golput atau tidak memilih pada pemungutan suara 17 April 2019. Debat kedua yang dijadwalkan berlangsung pada 17 Februari 2019 bakal menjadi penentuan sikap mereka.
Umumnya, pendukung Prabowo-Sandi mengaku tak menyangka penampilan kandidatnya jauh lebih kalem dari biasanya. Justru Jokowi-Ma'ruf Amin yang tampil menyerang. Prabowo-Sandi justru defensif atau bertahan. Mestinya oposisi yang menyerang.
"Maaf pak Prabowo-Sandi, kami sekeluarga memutuskan golput di Pilpres 2019 nanti jika di debat kedua bapak masih belum menunjukkan taringnya. Ekspektasi kami melihat penampilan bapak yang gagah berani hilang seketika," cuit pemilik akun Twitter @TehTJEMPLUNG seperti dilihat Rakyatku.com, Minggu (20/1/2019).
Dia juga menulis puisi untuk membakar semangat Prabowo-Sandi pada debat berikutnya.
Serang tidak harus berapi-api
Tapi PENANTANG memang seharusnya yang menyerang
Bukan yang bertahan
Lugas itu bukan kasar
Lugas itu tanpa basa basi
Tajam itu shoot on target
Tepat, kena mematikan
Bikin lawan ga berkutik jawab
Debat itu adu ide, bukan diskusi
Atau pake hati
Pemilik akun @ayatmamat menjawab, "Setuju...lebih baik golput daripada Pak Prabowo dan Bang Sandiaga Uno lembek kayak gitu. Ayo buktikan sama kami kalau bapak macan Asia," katanya.
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi yang juga Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso mengaku sudah menyampaikan berbagai kritikan itu kepada Prabowo-Sandi.
"Menjelang subuh mohon ijin laporan bahwa segala kritik untuk mas Prabowo sudah disampaikan ke beliau. Sangat dihargai kritik-kritik dengan kata pedas sekalipun, namun sebaliknya jika dikoreksi dan diingatkan mohon jangan mudah tersinggung dan ngambek dong ya saudaraku," kata mantan wakil ketua DPR RI itu.
Pada debat kedua nanti, KPU memutuskan tak lagi memberikan kisi-kisi kepada kedua pasangan calon.
"Salah satu evaluasi, kita rekomendasikan untuk debat berikutnya, abstraksi soal yang dibuat panelis tidak diberitahukan kepada paslon," ujar komisioner KPU, Wahyu Setiawan.
Koordinator Debat TKN, Abdul Kadir Karding mengatakan, sejak awal pihaknya memang tidak pernah meminta untuk ada kisi-kisi. "Paslon 01 dan tim itu selama ini memang mengalir dan mengharap mana yang terbaik," kata politikus PKB itu.
"Yang jelas seluruh kampanye itu harus keliatan memberi edukasi, memberi pendidikan dan tentu lebih dinamis dalam artian positif gitu, harus lebih baik," imbuhnya.