Senin, 14 Januari 2019 10:15

Bocah Pelaku Sodomi di Makassar Dites Kejiwaan, Begini Hasilnya

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ketua P2TP2A Makassar Makmur.
Ketua P2TP2A Makassar Makmur.

Masih ingat bocah 14 tahun pelaku sodomi di Antang? Dia baru saja menjalani tes kejiwaan.  

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Masih ingat bocah 14 tahun pelaku sodomi di Antang? Dia baru saja menjalani tes kejiwaan.  

Ketua P2TP2A Makassar Makmur mengatakan, pelakunya sudah diperiksa kejiaaannya. Hasilnya, bocah berinisial Y tersebut memiliki kelainan mental. 

"Anak-anak tersebut sebenarnya dulunya jadi korban juga. Setelah itu dia jadi pelaku. Kita juga sudah periksa ternyata anak itu memiliki kelainan mental tetapi belum parah masih bisa disembuhkan," ujar ketua P2TP2A Makassar Makmur. 

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar berhasil mengungkap kasus sodomi anak-anak usia di bawah umur di Antang, Makassar, Kamis (13/12/2018).

Setelah berhasil mengungkap kasus ini, terungkap bahwa kejadian ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Korbannya pun sudah banyak, ada laki-laki ada juga perempuan. 

Pelakunya pun berganti-ganti. Seakan-akan penyakit sodomi bocah di bawah umur yang terjadi di perumahan gubernur, Bukit Graha Praja Indah ini menjadi penyakit turun temurun di antara anak-anak seusianya. 

Bahkan, kasus ini menjadi sebuah permainan coba-coba yang dilakukan oleh anak-anak di sana. Sekretaris shelter warga Antang Indah Amriani mengatakan kejadian ini sudah berlangsung lama dan baru ada orang tua yang melaporkan ke shelter. 

"Pelaku utamanya sudah tidak tinggal di sana. Pelakunya sudah pindah bersama kedua orang tuanya sudah lama," ujar Sekretaris Shelter warga Antang Indah Amriani. 

Katanya, akar permasalahan ini muncul dari pelaku utama yang berinisial A yang sudah pindah. Dari perlakuan A sehingga penyakit ini pindah ke anak-anak yang menjadi korbannya. 

Katanya, korbannya sudah banyak. Ada laki-laki dan ada perempuan, termasuk Y (13). "Nah Y yang kembali melakukan sama anak-anak di bawahnya, korban juga ada laki-laki ada perempuan," tuturnya. 

Mereka yang menjadi korban Y yaitu, laki-laki D (5), D (8), perempuan I (5), dan L (5). Untuk itu shelter warga Antang mengamankan Y untuk dibawa ke kantor P2TP2A Makassar. 

"Saat ini Y sudah diamankan di P2TP2A Makassar. Tapi kita curiga kalau Y ini memiliki kelainan atau penyakit," ucapnya. 

Selain itu, katanya, untuk membuat anak-anak mau ikut dengan Y. Pelaku mengiming-imingi korban dengan gula-gula atau kue. Akhirnya calon korbannya ini mau ikut bermain dengan pelaku setelah itu melancarkan aksinya. 

"Pelaku ini sebelumnya memberikan korban gula-gula, nah dari situ semua korban mau ikut dengan pelaku bermain-main. Setelah bermain-main pelaku melancarkan aksinya dengan pelecehan sodomi anak-anak," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua P2TP2A Makassar Makmur mengatakan pihaknya akan mengurus Y dengan memberikan pembinaan khusus kepada Y karena diduga pelaku memiliki kelainan terhadap anak-anak. 

"Kita akan bawa Y untuk diperiksa karena kalau kita liat Y ini memiliki penyakit," tutupnya.