RAKYATKU.COM - Ikatan Dai Aceh (IDA) masih menantang pasangan capres-cawapres untuk tes baca Alquran. Hari ini, mereka berencana menagih respons atas undangan resmi yang dikirimkan sebelumnya.
Sesuai agenda, Ikatan Dai Aceh akan menyambangi kantor Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terlebih dahulu pada pukul 10.00 WIB.
Setelah itu rombongan baru akan berkunjung ke kantor TKN Jokowi-Ma'ruf pada pukul 15.00 WIB.
Ketua IDA, Tengku Marsyuddin Ishak menyampaikan bahwa kedatangannya itu dalam rangka menagih respons kedua paslon atas undangan resmi tes baca Alquran di Bumi Serambi Mekah.
Marsyuddin mengklaim, kunjungan untuk menagih respons Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga itu dilakukan atas desakan masyarakat Aceh terkait kepastian pelaksanaan tes baca Alquran di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
"Kami baru tiba dari Aceh tadi siang dan khusus datang ke Jakarta untuk silaturahmi sekaligus meminta respons langsung dari timses masing-masing paslon terkait undangan kami untuk tes baca Alquran," kata Marsyuddin, Minggu (13/1/2019).
Undangan tes baca Alquran kepada Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga itu sebelumnya disampaikan IDA pada 29 Desember 2018 lalu. Rencananya tes membaca Alquran akan dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada 15 Januari 2019.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengaku siap menerima kedatangan Ikatan Dai Aceh (IDA).
"Insyaallah TKN akan menerima tamu-tamu kita yang dari Aceh. Selanjutnya akan kita dengarkan apa yang menjadi harapan dan keinginan mereka," kata Abdul Kadir Karding.
Sementara itu mengenai sikap TKN Jokowi soal undangan tes baca Alquran, Karding menyebut akan disampaikan usai pertemuan. "Kita akan sampaikan setelah bertemu," ujarnya seperti dikutip dari Detikcom.
Sementara juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menegaskan hanya akan mengikuti tes baca Alquran jika KPU yang menyelenggarakan.
"Mengenai Ikatan Dai Aceh, kami sudah tegaskan. Kami siap ikut kalau KPU yang mengadakan. Kan sudah kami sampaikan dari awal," kata politikus Partai Gerindra itu.