Minggu, 13 Januari 2019 14:25

Tarif Jauh Lebih Murah, Warga Aceh ke Jakarta Melalui Malaysia

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ILUSTRASI
ILUSTRASI

Ada fenomena unik di Aceh. Warga yang hendak menuju Jakarta memilih terbang ke Malaysia lebih dahulu. Ongkosnya jauh lebih murah.

RAKYATKU.COM - Ada fenomena unik di Aceh. Warga yang hendak menuju Jakarta memilih terbang ke Malaysia lebih dahulu. Ongkosnya nyaris setengah dibandingkan tarif penerbangan dalam negeri.

Saat ini, tiket pesawat Lion Air dari Aceh ke Jakarta dengan sekali transit di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara berkisar Rp2.185.000 hingga Rp2.586.000. 

Sementara tiket pesawat Batir Air penerbangan langsung dari Aceh ke Cengkareng Rp2.383.000. Pesawat Garuda dengan penerbangan yang sama harga tiketnya Rp2.962.700. 

Bandingkan ongkosnya jika terbang ke luar negeri lebih dahulu. AirAsia, misalnya, rute Aceh ke Bandara Cengkareng dengan sekali transit di Kuala Lumpur harga tiketnya hanya Rp1.525.000. Jauh lebih murah.

Hanya saja, penerbangan dengan Air Asia waktu transitnya lebih lama, sekitar 10 hingga 12 jam. Bagi warga yang punya uang lebih, bisa jalan-jalan di kuala lumpur dahulu baru melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Faktor itu yang membuat pemohon paspor di Kantor Imigrasi Banda Aceh meningkat. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh, Muhammad Hatta, Minggu (13/1/2019).

"Hal ini salah satu disebabkan karena faktor keinginan dari masyarakat untuk transit di satu negara sebelum menuju ke dalam negeri yang merupakan negara tujuannya," jelas Hatta seperti dikutip dari Detikcom.

Menurutnya, terjadinya peningkatan pembuatan paspor tidak hanya terjadi pada Januari tahun ini. Tahun lalu, juga sempat terjadi kenaikan. Namun awal 2019 ini permintaan paspor juga dipicu harga tiket pesawat yang melambung tinggi sehingga masyarakat yang melakukan penerbangan dalam negeri memilih via luar negeri.

Selama Januari, pihak Imigrasi Banda Aceh mengeluarkan paspor rata-rata dalam sehari sebanyak 200 buku paspor. Jumlah ini berbeda lagi dengan layanan prioritas seperti lansia, bayi serta orang dengan kebutuhan khusus.

Sebagian pembuat paspor tersebut ingin ke Malaysia untuk mengunjungi keluarga. Namun ada juga yang sengaja membuat paspor untuk ke Jakarta, namun transit di Kuala Lumpur.