RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makasar memulai pameran seni, Rabu (9/1/2019).
Acara bertema "Beyond Exibition" itu berlangsung di Phinisi Point, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar.
Pameran ini berlangsung hingga Jumat (11/1/2019). Pembukaan dihadiri Ketua Prodi Pendidikan Seni Rupa, A Baetal Mukaddas, Wakil Dekan III FKIP, Nursalam, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makasar, Sittiara Kinang, dan perwakilan manajemen Phinisi Point, Wahyuddin.
Acara ini masuk dalam mata kuliah studi khusus dan merupakan syarat utama yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa sebelum mengajukan ujian skripsi.
Ketua panitia, Muh Azwadi mengatakan, dalam pameran ini ada pameran ilustrasi. Ilustrasi terdiri atas teknik lukis bakar, mix media, dan seni gulungan kertas.
"Kegiatan ini untuk mempromosikan hasil karya dari mahasiswa Pendidikan Seni Rupa. Mulai dari angkatan 2008 ada Seni Rupa di Unismuh kita diwajibkan untuk mengadakan acara ini sebelum mengajukan ujian skripsi," katanya saat ditemui di Mal Pipo.
Ketua Prodi Pendidikan Seni Rupa Unismuh Makasar, A Baetal Mukaddas mengatakan, Unismuh satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia yang punya Pendidikan Seni Rupa.
"Di kampus swasta lain ada tetapi non pendidikan. Orang tua kita di Sulawesi Selatan mesti bangga ketika anaknya menjadi pendidik dan prodi di kampus ini menjadi kampus kedua setelah UNM yang memiliki Prodi Pendidikan Seni Rupa," katanya.
"Ketika kita berbicara seni rupa, kita berada pada wilayah dua dimensi dan tiga dimensi. Hasil pengamatan kita di sekolah-sekolah ketika mahasiswa mengadakan praktik kerja lapangan (PKL) terkadang yang menjadi guru pamong mereka adalah mahasiswa dari jurusan tari," lanjutnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Sittiara Kinang bersyukur masih bisa bersama-sama dengan para akademisi di Phinisi Point Makassar. Dia mengatakan, dirinya mengapresiasi kegiatan ini dan semua peserta yang hadir dalam acara ini.
"Saya pikir Unismuh hanya memiliki fakultas yang sangat terbatas dan tidak mengarah pada seni. Saya kaget mendengar fakultas keguruan ini memiliki 13 prodi dan diundang untuk membuka acara ini. Saya tidak bisa bayangkan ternyata Unismuh sudah menjadi seperti saat ini," ungkap.