Kamis, 10 Januari 2019 01:00

9 Faktor yang Memicu Seseorang Berpikiran Ngeres saat Masuk Hotel

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ILUSTRASI
ILUSTRASI

Hotel sebenarnya identik dengan tempat istirahat yang nyaman. Namun, mengapa ada orang yang berpikiran ngeres saat masuk hotel?

RAKYATKU.COM - Hotel sebenarnya identik dengan tempat istirahat yang nyaman. Namun, mengapa ada orang yang berpikiran ngeres saat masuk hotel?

Tentu tak semua orang yang masuk hotel seperti itu. Ada yang benar-benar ingin beristirahat. 

Nah, berikut ini ada beberapa faktor pemicu seseorang berpikiran aneh-aneh saat masuk hotel:

1. Umumnya hotel menggunakan desain mewah. Interior dibuat seindah mungkin dengan sejumlah aksesori yang sedap dipandang mata. Bisa jadi sangat jauh berbeda dengan kondisi rumah.

2. Unsur putih pada kasur, seprai, dan selimut, menciptakan efek tersendiri yakni menjadi pusat perhatian yang sempurna dalam kamar. Itu sebabnya, warna putih sangat lekat dengan kamar hotel, dan secara tak sadar langsung diasosiasikan dengan kemewahan dan kenyamanan.

3. Selain dari warna, hotel juga menerapkan standar dalam penataan dan tingkat kebersihan, sehingga kualitasnya terjaga. Semakin tinggi bintang sebuah hotel, semakin terasa mewah fasilitasnya.

4. Pikiran ngeres itu biasanya terjadi jika Anda masuk ke hotel sendirian. Banyak orang yang tak nyaman tidur sendirian sehingga melakukan hal-hal yang terlarang. Bila Anda datang bersama istri atau suami dan anak-anak, kondisinya akan berbeda.

5. Suhu dingin jadi salah satu pemicu utama. Cuaca dingin membuat orang-orang bergegas mencari kehangatan, misalnya dengan bersembunyi di balik selimut, menyeduh teh panas, atau berpelukan dengan pasangan. Hal ini berlaku juga untuk para pasangan suami istri (pasutri) yang jadi semakin intim ketika cuaca dingin.

Marisa Cohen, seorang profesor psikologi dari St Francis College di Brooklyn yang juga penulis dari From First Kiss to Forever: A Scientific Approach to Love mengatakan, orang-orang yang merasa kedinginan cenderung menginginkan kehangatan dan keintiman. Hal ini kemudian memunculkan keinginan untuk berpasangan dan berhubungan seks.

6. Beberapa hotel dilengkapi fasilitas tempat hiburan. Tentu saja, tempat hiburan tersebut menawarkan sensualitas. DJ dan biduannya biasanya sengaja berpakaian seksi sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi penikmat dunia malam.

7. Pelayan hotel umumnya cantik-cantik dan tampan. Pakaian mereka selalu rapi. Pada beberapa hotel, para pelayanan mulai dari resepsionis hingga pelayan restoran, berpakaian seksi dan ramah. Semua itu menguatkan unsur sensualitas di hotel.

8. Pada hotel yang terbilang mewah, ada yang menggunakan kaca sebagai dinding kamar mandi. Ada juga yang tidak memiliki sekat antara kasur tempat tidur dengan bath up. Jangan ditanya lagi bagaimana suasananya jika ada yang sedang berendam di bath up. 

9. Godaan setan paling berpengaruh. Sesuai tekadnya untuk menjerumuskan manusia, setan selalu saja membisikkan agar manusia melakukan kejahatan dan maksiat. Kalau Anda mampu menahan godaan itu, maka poin 1-8 di atas tidak akan mampu mempengaruhi Anda.