RAKYATKU.COM - Negosiasi perdagangan tatap muka antara China dan Amerika Serikat akan diperpanjang hingga hari ketiga yang tidak dijadwalkan, menurut pejabat AS.
Ini pertemuan minggu di Beijing adalah pembicaraan langsung pertama sejak Presiden China Xi Jinping dan timpalannya dari AS, Donald Trump, setuju pada bulan Desember untuk gencatan senjata 90 hari dalam perang dagang yang telah melihat dua sisi menaikkan tarif impor atas barang-barang masing-masing dan telah mengguncang pasar keuangan global, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (9/1/2019).
Para ahli mengatakan akan memakan waktu berbulan-bulan bagi dua ekonomi terbesar di dunia untuk menyelesaikan penyebab perselisihan, yang meliputi perselisihan tentang penanganan teknologi dan kekayaan intelektual Beijing.
Ketika perundingan berakhir pada Selasa malam di ibukota Cina, ada tanda - tanda kemajuan pada masalah termasuk pembelian pertanian AS dan komoditas energi dan peningkatan akses ke pasar China.
Tetapi orang-orang yang akrab dengan perundingan mengatakan kedua belah pihak lebih jauh terpisah dari reformasi struktural China yang dituntut oleh administrasi Trump untuk menghentikan dugaan pencurian dan pemindahan paksa teknologi AS dan tentang bagaimana membuat Beijing memenuhi janjinya.
"Pembicaraan dengan China berjalan sangat baik!" Trump tweeted pada hari Selasa, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Steven Winberg, asisten sekretaris untuk energi fosil di Departemen Energi AS, mengatakan kepada wartawan di Beijing bahwa pembicaraan, yang dimulai pada hari Senin, telah berjalan dengan baik.
"Aku mengkonfirmasi kita akan melanjutkan besok, ya," kata Winberg, menolak untuk menjawab pertanyaan lebih lanjut.