RAKYATKU.COM,BONE - Apel malam baru saja usai pada Senin dini hari (7/1/2019) sekitar pukul 01.30 Wita. Muhammad Rivaldi beranjak ke kamar bersama beberapa rekannya. Tiba-tiba lampu padam.
Sebagian besar rekannya langsung pergi tidur. Listrik menyala kembali 10 menit kemudian. Rivaldi sudah babak belur tanpa diketahui teman-temannya. Tubuhnya bersimbah darah akibat luka tusukan.
Memanfaatkan sisa-sisa tenaganya, dia membangunkan rekannya, Adnan. "Saya dikeroyok," katanya.
Beberapa temannya langsung melapor kepada guru pembimbing. Mereka melarikan Rivaldi ke RSUD Tenriawaru Bone.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SUPM Bone, Alwi Mulato mengatakan, tidak ada yang melihat kejadian itu karena bersamaan mati lampu.
Rivaldi mengalami luka gores pada bagian kepala sebelah kanan, luka iris pada leher, dan luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri akibat benda tajam.
"Terduga pelaku ini yang berinisial SA kesehariannya memang bisa dibilang nakal dan suka memalak temannya. Saat ini dia diskorsing dari sekolah selama datu tahun karena pernah melakukan hal yang melanggar aturan sekolah," kata Alwi kepada Rakyatku.com, Selasa (8/1/2019).
Ketika perilakunya hendak dirapatkan di sekolah beberapa waktu lalu, kata Alwi, dia menelepon orang tuanya. Dia bilang ke orang tuanya, "Kalau saya dikeluarkan dari SUPM, harus ada korban. Kalau saya tidak ditangkap, saya mati," ujar Alwi menirukan ancaman tersebut.
Sebelum kejadian ini, pelaku dan korban sudah pernah terlibat perkelahian sebelumnya. Kala itu, Muhammad Rivaldi juga dikeroyok. Setelah itu, dia sering diancam pelaku.
Ditemui di RSUD Tenriawaru Bone, Rovaldi mengaku tidak melihat pelakunya pada dini hari itu. Namun sebelum kejadian, dia sempat diancam oleh rekan seangkatannya yang dulu pernah konflik dengannya.
"Saya tidak tahu pelakunya karena kepalanya ditutup. Kemudian saat itu mati lampu, tetapi saya memang pernah dikeroyok sebelumnya sama SA, AY, dan MU sebulan yang lalu," tutur Rivaldi.
Sampai saat ini terduga pelaku masih dilakukan pengejaran. Pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas kasus ini. Alwi berharap kejadian seperti ini tak terulang.