Selasa, 08 Januari 2019 14:17

Di Kota Ini 99% Taksi yang Beroperasi Pakai Tenaga Listrik

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Di Kota Ini 99% Taksi yang Beroperasi Pakai Tenaga Listrik

Salah satu kota besar Tiongkok, Shenzhen telah mencapai tonggak sejarah lingkungan. Hampir seluruh armada taksi yang beroperasi di China bagian selatan ini bertenaga listrik.

RAKYATKU.COM - Salah satu kota besar Tiongkok, Shenzhen telah mencapai tonggak sejarah lingkungan. Hampir seluruh armada taksi yang beroperasi di China bagian selatan ini bertenaga listrik.

Pusat teknologi tinggi Shenzhen di Cina selatan mengumumkan pada awal tahun ini bahwa 99 persen dari 21.689 taksi yang beroperasi menggunakan tenaga listrik. 

Tahun lalu, masih ada 7.500 taksi bertenaga bensin di jalan. Beberapa masih dapat ditemukan, tetapi yang listrik jauh melebihi jumlah mereka, dikutip dari Shanghaiist, Selasa (8/1/2019).

Kota berpenduduk 12,5 juta jiwa itu adalah kota kedua yang mencapai prestasi ini di Cina dan terbesar. Kota Taiyuan di Cina utara, dengan populasi 4,3 juta, hanya memiliki taksi listrik sejak 2016.

"Shenzhen telah memimpin di antara kota-kota besar Tiongkok," kata Cui Dongshu, sekretaris jenderal Asosiasi Penumpang Mobil China.

Armada bus Shenzhen telah menggunakan listrik sejak 2017. Ini adalah salah satu dari 13 kota percontohan yang mempromosikan transportasi umum energi alternatif untuk mengurangi kabut asap dan mengembangkan industri energi alternatif, kata Komite Transportasi Kota Shenzhen.

Beijing dan kota-kota Cina lainnya dilayani oleh legiun skuter listrik, sepeda dan kendaraan roda tiga yang membantu mengurangi emisi _ dan kadang-kadang mengejutkan pejalan kaki dengan operasi mereka yang nyaris hening.

20.000 lebih taksi listrik Shenzhen akan mengurangi emisi karbon sekitar 850.000 ton per tahun, kata komite transportasi kota. Namun, prakarsa semua-listrik tidak termasuk layanan naik wahana dan berbagi-pakai seperti Uber, yang populer di Cina.

Menyediakan tempat untuk mengisi ulang taksi telah menjadi rintangan besar sejak Shenzhen meluncurkan 100 taksi listrik pertamanya pada 2010. Cui memuji kota itu karena jaringannya sekitar 20.000 stasiun pengisian umum, yang menurutnya harus cukup untuk memenuhi sebagian besar permintaan.

Taksi listrik dilengkapi dengan terminal on-board yang memberi tahu pengemudi di mana taksi kurang, seperti bandara, stasiun kereta api, atau lokasi lainnya. Ini juga jelas menampilkan ongkos dan rute taksi, yang komite transportasi Shenzhen mengatakan akan membantu mencegah pengemudi dari pengisian yang berlebihan atau mengambil rute bundaran.

Shenzhen, yang berbatasan dengan Hong Kong, adalah rumah bagi Huawei Technologies dan sejumlah perusahaan teknologi Cina lainnya.