RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XIX Sulselbar, Benny Nurdin Yusuf, dibuat gerah dengan keberadaan Pak Ogah di Makassar.
Benny bercerita, suatu malam dia melintas di traffic light yang ada daerah Sudiang. Katanya, traffic light itu pernah tak berfungsi karena kabelnya sengaja dirusak Pak Ogah.
"Ini traffic light kenapa mati, saya cek kabelnya putus. Ada dua orang yang memperhatikan apa yang saya lakukan. Di seberang (jalan) ada yang sempat tanya saya, betul anak-anak di situ dia matikan (traffic light), akhirnya mati. Baru dia ngatur-ngatur kendaraan lagi," kata Benny saat ditemui di kantornya, Senin (7/1/2019).
Beberapa hari kemudian, Benny mendatangi jembatan timbang di Sudiang di sore hari. Benny pulang malam harinya, dan melihat traffic light mati lagi. Benny mengecek, ternyata kabelnya sengaja diputus lagi.
"Pas saya buka, benar kabelnya digunting. Saya melapor ke Polsek. Setelah melapor, ditangkap orangnya. Alhamdulillah sekarang aman dan tidak macet," tambahnya.
Hal ini, kata Benny, menjadi salah satu bukti Pak Ogah memang sengaja mencari cara untuk bisa mendapat uang, dengan cara mengatur kendaraan yang ingin menyeberang atau memutar balik.
Keberadaan Pak Ogah ini, kata dia, seperti apa yang disampaikan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga, bahwa Pak Ogah kerap menjadi biang kemacetan. Itu karena mereka hanya membuka akses jalan bagi kendaraan, khususnya mobil yang akan memberikan uang.
"Harus ada kepedulian terhadap kasus ini. Karena harapan Pak Gub, Makassar terbebas dari Pak Ogah karena mengganggu fungsi jalan. Padahal setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengganggu fungsi jalan," tegasnya.
Makanya, lanjut Benny, soal penertiban Pak Ogah ini, mesti melibatkan berbagai pihak. Termasuk TNI dan Polri.
"Saya selaku kepala balai merasa penting untuk segera mengambil langkah-langkah, membicarakan hal ini dengan stake holder terkait," pungkasnya.