RAKYATKU.COM - Huawei telah menghukum dua karyawannya di awal tahun baru ini. Keduanya didapati menggunakan akun Twitter resmi perusahaan menggunakan iPhone.
Dalam akun resminya itu, Huawei mengucapkan selamat tahun baru kepada pengikutnya. Sayangnya, dalam penandaan yang terpampang malah menunjukkan cuitannya itu diposting menggunakan smatphone Apple.
Kesalahan itu langsung cepat dihapus, tapi tangkapan layar atau screenshot sudah menyebar di media sosial.
"Pengkhianat telah mengungkapkan dirinya sendiri," gurau seorang pengguna di microblog Weibo, dalam komentar yang 'disukai' lebih dari 600 kali, dikutip dari Mirror, Senin (7/1/2019).
Dalam memo internal Huawei, wakil presiden senior perusahaan dan direktur dewan Chen Lifang mengatakan, insiden itu menyebabkan kerusakan pada merek Huawei.
Kesalahan terjadi ketika handler media sosial outsourcing Sapient mengalami masalah VPN dengan komputer desktop. Sehingga menggunakan iPhone untuk mengirim pesan tepat waktu pada tengah malam, kata Huawei dalam memo itu.
Twitter, seperti beberapa layanan asing seperti yang dari Facebook Inc dan Alphabet Inc, diblokir di Cina, di mana Internet sangat disensor.
Untuk mendapatkan akses, pengguna memerlukan koneksi jaringan pribadi virtual (VPN).
Huawei, yang melampaui Apple sebagai vendor ponsel pintar terbesar kedua di dunia berdasarkan volume pada Januari-September, menolak mengomentari masalah internal ketika dihubungi oleh Reuters.
Sapient tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim melalui formulir kontak di situs webnya.
Panggilan ke kantornya di Beijing tidak dijawab.
Huawei dalam memo itu mengatakan kesalahan itu menunjukkan ketidakpatuhan prosedural dan pengawasan manajemen.
Dikatakan telah menurunkan dua karyawan yang bertanggung jawab dengan satu peringkat dan mengurangi gaji bulanan mereka sebesar 5.000 yuan.
Peringkat gaji salah satu karyawan - direktur pemasaran digital Huawei - juga akan dibekukan selama 12 bulan, katanya.
Ini bukan kali pertama penggunaan produk Apple menimbulkan rasa malu.
Hu Xijin, pemimpin redaksi tabloid nasionalistik Global Times, diolok-olok tahun lalu setelah ia menggunakan iPhone-nya ketika menyatakan dukungan untuk Huawei dan rekan domestik ZTE Corp.
Dia kemudian mengatakan tindakannya tidak munafik karena merek asing tidak boleh didiskriminasi.