RAKYATKU.COM - Seseorang yang diduga bupati asal Papua dilaporkan mengamuk di salah satu tempat hiburan di Makassar, Sabtu malam (5/1/2019). Kabarnya, dia marah gara-gara permintaannya ditolak biduan.
Keributan itu terjadi di Gravity Hotel Swiss-Bell Makassar. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak dua penyanyi berpasangan wanita dan laki-laki tampak menyanyi dengan riang.
Berdasarkan keterangan awal kepala polisi, pria itu mengajak penyanyi tersebut agar turun panggung dan berjoget bersama pengunjung. Namun, permintaan itu ditolak dengan alasan kabel mikrofon tidak memungkinkan.
Hal itu membuat pria bertubuh tambun itu tersinggung. Dia langsung naik ke panggung dan memukul biduan tersebut. Kasus itu langsung dilaporkan oleh korban ke Polsek Ujung Pandang.
Kabid Humas Polda Sulsel, Dicky Sondani mengatakan, ada dua orang menjadi korban pemukulan, yakni biduan wanita dan pemain keyboard. Setelah itu pelaku melarikan diri. Sementara korban pemukulan langsung melapor ke Polsek Ujung Pandang.
Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Wahyu Basuki mengatakan, kasus itu sementara dalam penyelidikan. Namun, dia membenarkan bahwa yang dilaporkan itu seorang oknum bupati.
Setelah video pemukulan itu beredar di media sosial, Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan tiba-tiba memberi klarifikasi lewat akun Facebooknya.
"Disampaikan kepada semua pengguna FB bahwa jangan percaya kepada berita hoax yang beredar bahwa tadi malam saya ada mabuk dan ribut di salah satu karaoke di Makassar, sekali lagi itu HOAX dan buktinya saya tadi malam berangkat dengan Garuda ke Sorong dan lanjut lagi dengan Batik ke Manokwari," tulisnya, Minggu (6/1/2018).
"Jadi berita itu adalah fitnah. Jadi tetap diusut untuk mencatut nama saya mempertanggungjawabkan perbuatannya karena telah mencemarkan nama saya," lanjutnya.
Dia juga mengunggah foto boarding pass Batik Air dan Garuda Indonesia atas nama Paulus Mandacan. Boarding pass Garuda itu tertulis rute Jakarta-Sorong. Sementara boarding pass Batik Air rute Sorong-Manokwari.