RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - Aksi masyarakat Dusun Balambano Indah, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, yang memprotes penerimaan pegawai di Gardu Induk (GI) PLN Malili, masih berbuntut panjang.
PT. Cyndi Eratama Sejati (CES) selaku vendor PT. PLN dalam melakukan perekrutmen tenaga kerja cleaning service atau petugas kebersihan, dinilai tak pro warga setempat.
PT. Cyndi Eratama Sejati, beralamat di JL. G. Latimojong, Komplex Ruko Latimojong Indah 46/B Kota Makassar, Sulsel.
Menyikapi hal itu, pihak PT. CES membantah kalau nama-nama cleaning service yang ditugaskan di Gardu Induk (GI) PT. PLN Malili berasal dari dirinya.
"Nama-nama yang kami terima semua berasal dari pihak PT. PLN, jadi kami tinggal tindak lanjuti sebagaimana tugas kami selaku vendor," ungkap Jon dari PT. CES, saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Rabu (2/1/2019).
"Kami tidak tahu Pak kalau tenaga kerja itu berasal dari luar wilayah GI PT. PLN Malili. Saya sangka warga setempat," ucapnya.
Senada dari itu, Hendrik selaku pimpinan PT. CES, mengaku tak tahu kalau cleaning service yang ditugaskan di GI PT. PLN Malili, bukan masyarakat setempat.
"Nanti kami cek pak, saya lagi di luar daerah," singkatnya.
Taufik Setiawan, warga setempat masih belum dapat menerima pernyataan itu.
"Masa pihak vendor PT. PLN tak mengetahui kalau tenaga kerja yang mereka rekrut berasal dari luar. Sementara jelas kedudukan GI ini di wilayah kecamatan Malili," terangnya.
"Kami minta ke PT. PLN maupun PT. CES agar mengindahkan tuntutan sikap ini yakni memberdayakan masyarakat setempat. Kami tak mau ditawar," tandasnya.
Kalau minggu ini belum ada kejelasan, Taufik mengaku akan turun bersama warga lainnya, melakukan aksi dan menutup aktivitas GI sampai tuntutannya dikabulkan.
"Kami juga butuh kerja, dan kedudukan sosial antara pekerja yang mereka (PT. CES-red) siapkan dan masyarakat setempat sama, namun yang perlu diketahui adalah kami warga yang terdampak langsung," terang Upik, nama sapaannya.
Sehingga kata Upik, kehadiran GI ini tentu menjadi harapan besar masyarakat setempat sebagai sumber lapangan pekerjaan. Namun faktanya, tenaga kebersihan harus didatangkan dari luar.
"Ini sudah kelewetan yang sangat tidak dapat kami toleran. Dan perlu diketahui kami juga tidak pernah menuntut jauh untuk memberdayakan masyarakat setempat di bidang operator atau tenaga teknis, karena melihat dengan tingkatan SDM," jelas Upik.
Sekali lagi dia menegaskan, pihaknya tak mau ditawar dan pernyataan sikap ini harus diindahkan. "Kalau sampai waktu yang kami tentukan tidak ada hasil, jangan mimpi GI akan di fungsikan, kami akan duduki sampai menuai hasil," kuncinya.