Kamis, 03 Januari 2019 03:30

Tujuh Kontainer Surat Suara Tercoblos Ternyata Hoax, Ini Tanggapan Sandiaga Uno

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ketua KPU RI, Arief Budiman
Ketua KPU RI, Arief Budiman

Sebuah rekaman suara beredar yang menyebut ada tujuh kontainer surat suara Pilpres 2019 yang sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok.

RAKYATKU.COM - KPU dan Bawaslu dibuat sibuk Rabu malam (2/1/2019). Sebuah rekaman suara beredar yang menyebut ada tujuh kontainer surat suara Pilpres 2019 yang sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok.

Dalam rekaman suara yang beredar luas melalui media sosial tersebut, pemilik suara mengatakan, isi kontainer itu 70 juta surat suara. Semuanya sudah tercoblos pada kolom capres nomor urut 01.
 
"Sekarang ini, ada tujuh kontainer di Tanjung Priok. Sekarang lagi dijejer. Marinir sudah turun. Isinya kartu suara yang sudah dicoblos nomor 01. Udah dicoblos Jokowi, itu mungkin dari China. Total katanya, itu kalau satu kontainer itu 10 juta, berarti ada tujuh kontainer, berarti 70 juta suara, udah dicoblos nomor 01. Tolong sampaikan ke akses, ke pak darma kek, apa kek, atau ke krida pusat untuk segera ke sana. Ini tak kirim nomor telepon orangku yang di sana, yang akan bimbing ke kontainer itu atau ke pak Djoko Santoso, pasti marah kalau beliau. ya langsung ngecek ke sana ya," begitu rekaman suara yang beredar. 

Mendapat informasi tersebut, Ketua KPU Arief Budiman langsung bergerak ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. KPU dan Bawaslu berkoordinasi dengan Bea Cukai. Namun, kontainer dimaksud tidak ditemukan.

"Tidak ada. Itu tidak benar. Tidak ada TNI AL yang menemukan itu dan tidak benar KPU telah menyita," ujar Ketua KPU Arief Budiman seusai sidak di Tanjung Priok, Rabu malam (2/1/2019).

Arief menegaskan kabar surat suara yang berjumlah 70 juta dan sudah dicoblos di nomor 01 itu adalah berita bohong. Pihaknya juga sudah melapor ke polisi mengenai penyebar berita bohong itu. "Jadi semuanya itu tidak benar, itu berita bohong!" tegas Arief.

Dia meminta polisi segera menangkap penyebar berita bohong berita tersebut. "Orang-orang jahat yang ganggu penyelenggaraan pemilu harus ditangkap," ucapnya.

Sebelumnya, kabar ini juga diinformasikan melalui Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief di akun Twitternya. Andi meminta agar kabar adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok itu dicek. Namun, saat dicek kembali, cuitan Andi Arief ini sudah dihapus. 

Tanggapan Sandiaga Uno

Sementara itu, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menyerahkan hal itu kepada aparat yang berwenang. "Saya nggak mau suudzon. Saya biarkan tim aparat (bekerja)," kata Sandiaga kepada wartawan di gedung Dewan Dakwah, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).

Sandi enggan menanggapi lebih lanjut terkait hal tersebut. Namun ia menilai hal itu dapat membuat masyarakat tidak percaya terhadap proses Pemilu yang berlangsung.

"Tadi juga ditanyakan di beberapa titik ada rasa ketidakpercayaan masyarakat itu karena pemilu yang jujur, adil. Itu adalah harapan seluruh masyarakat. Kita nggak ingin ada kegiatan yang mencederai pemilu demokratis yang jujur, adil. Itu harapan kita," ungkap Sandi.