Kamis, 03 Januari 2019 04:00

Begini Cara Menghentikan Bencana Menurut Alquran dan Hadis

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tsunami yang melanda Jepang beberapa tahun lalu.
Tsunami yang melanda Jepang beberapa tahun lalu.

Bencana alam bukan sekadar fenomena biasa sebagaimana dipahami orang-orang sekuler. Allah Azza wa Jalla sudah menguraikannya dengan sangat jelas dalam Alquran.

RAKYATKU.COM - Bencana alam bukan sekadar fenomena biasa sebagaimana dipahami orang-orang sekuler. Allah Azza wa Jalla sudah menguraikannya dengan sangat jelas dalam Alquran.

Bencana yang tak terduga seperti tsunami di Selat Sunda sudah disebutkan dalam Alquran. Salah satunya pada surat Al A’raaf ayat 97-99.

"Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalah naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi". 

Al Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: “Pada sebagian waktu, Allah Azza wa Jalla memberikan izin kepada bumi untuk bernapas, lalu terjadilah gempa yang dahsyat. Dari peristiwa itu, lalu timbul rasa takut pada diri hamba-hamba Allah Azza wa Jalla, rasa taubat dan berhenti dari perbuatan maksiat, tunduk kepada Allah Azza wa Jalla dan penyesalan. Sebagaimana perkataan sebagian ulama Salaf, pasca gempa,’Sesungguhnya Rabb kalian mencela kalian’. Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, pasca gempa di Madinah menyampaikan khutbah dan nasihat; beliau Radhiyallahu ‘anhu mengatakan,’Jika terjadi gempa lagi, saya tidak akan mengizinkan kalian tinggal di Madinah’.”

Atsar-atsar dari Salaf tentang hal ini sangat banyak. Maka saat terjadi gempa atau peristiwa lain, seperti gerhana, angin ribut atau banjir, wajib segera bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla, merendahkan diri kepadaNya dan memohon ‘afiyah kepadaNya, memperbanyak dzikir dan istighfar.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika terjadi gerhana, "Jika kalian melihat hal itu, maka segeralah berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla, berdo’a dan beristighfar kepadaNya". (HR. Bukhari no. 999 dan Muslim no. 1518)

Disunnahkan juga menyayangi fakir miskin dan bersedekah kepada mereka. Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Kasihanilah, niscaya kalian akan dikasihani." (HR. Imam Ahmad, no. 6255)

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Orang yang menebar kasih-sayang akan disayang oleh Dzat Yang Maha Penyayang. Kasihanilah yang di muka bumi, kalian pasti akan dikasihani oleh yang di langit". (HR. At Tirmidzi no. 1847)

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Orang yang tidak memiliki kasih-sayang, pasti tidak akan disayang". (HR. Bukhari no. 5538 dan At Tirmidzi no. 1834)

Diriwayatkan dari ‘Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullah, bahwa saat terjadi gempa, dia menulis surat kepada pemerintah daerah agar bersedekah.

Diantara faktor terselamatkan dari segala keburukan, yaitu pemerintah segera memegang kendali rakyat dan mengharuskan agar konsisten dengan al haq, menerapkan hukum Allah Azza wa Jalla di tengah-tengah mereka, memerintahkan kepada yang ma’ruf serta mencegah kemungkaran.

Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla, "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. At-Taubah:71)

Allah Azza wa Jalla berfirman, "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (yaitu)orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan". (QS. Al Hajj: 40-41)

Allah Azza wa Jalla berfirman, "Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezaki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. (QS. Ath Thalaaq: 2-3)

Sumber: Almanhaj.or.id