Rabu, 02 Januari 2019 08:47

Houthi Bantah Curi Bantuan Makanan Warga Yaman

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Houthi Bantah Curi Bantuan Makanan Warga Yaman

Pemberontak Houthi membantah tuduhan Program Pangan Dunia (WFP) karena mencuri bantuan kemanusiaan di Yaman yang dilanda perang.

RAKYATKU.COM - Pemberontak Houthi membantah tuduhan Program Pangan Dunia (WFP) karena mencuri bantuan kemanusiaan di Yaman yang dilanda perang.

Kantor berita Associated Press melaporkan pada hari Senin bahwa faksi bersenjata di kedua sisi konflik mencuri bantuan makanan yang sangat dibutuhkan, mengalihkannya kepada pejuang mereka atau menjualnya kembali untuk keuntungan.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Selasa, Mohamed Ali al-Houthi, kepala yang disebut "Komite Revolusi Tertinggi", mengatakan kelompoknya "terkejut" oleh tuduhan WFP.

"Kami dikejutkan oleh pernyataan Direktur Eksekutif WFP, yang mencakup ancaman untuk berhenti memasok makanan bagi sejumlah besar orang yang membutuhkan di Yaman," bunyi pernyataan yang dikutip oleh situs web al-Masirah yang terhubung dengan Houthi, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (2/1/2019).

Dia mengatakan WFP "tidak berkomunikasi" dengan kelompok mengenai dugaan pencurian bantuan, menambahkan bahwa "mengekspor ini ke media dianggap sebagai penyimpangan besar dalam pekerjaan program".

Pada hari Senin, WFP mengatakan telah mengumpulkan bukti yang menunjukkan para pejuang Houthi mengalihkan pengiriman makanan yang dikirim untuk meredakan krisis kemanusiaan di Yaman ke daerah-daerah di bawah kendali mereka.

"Perilaku ini sama dengan mencuri makanan dari mulut orang-orang lapar," kata Direktur Eksekutif WFP David Beasley dalam sebuah pernyataan.

"Pada saat anak-anak sekarat di Yaman karena mereka tidak memiliki cukup makanan untuk dimakan, itu adalah kemarahan. Perilaku kriminal ini harus segera dihentikan."

Beasley juga mengatakan bahwa survei yang dilakukan oleh agensi menunjukkan bahwa bantuan hanya mencapai 40 persen dari penerima manfaat yang memenuhi syarat di ibukota yang dikuasai pemberontak, Sanaa. Hanya sepertiga yang menerima bantuan di kubu utara Saada pemberontak.

"Jika Anda tidak bertindak dalam 10 hari, WFP tidak akan memiliki pilihan selain untuk menunda bantuan ... yang masuk ke hampir tiga juta orang," kata surat itu. 

WFP saat ini bekerja untuk memperluas operasi bantuan pangan ke hampir 12 juta orang yang kelaparan di Yaman, kata pernyataan itu.