Rabu, 02 Januari 2019 07:30

Penjelasan Pasha Soal Minta 22 Desember Dijadikan Hari Duka Musik

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sigit Purnomo (Pasha)
Sigit Purnomo (Pasha)

Pasha 'Ungu' menjelaskan terkait usulan 22 Desember menjadi hari duka musik Indonesia kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasha mengatakan usulan itu sebagai salah satu bentuk untuk menghargai tiga

RAKYATKU.COM - Pasha 'Ungu' menjelaskan terkait usulan 22 Desember menjadi hari duka musik Indonesia kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasha mengatakan usulan itu sebagai salah satu bentuk untuk menghargai tiga personel band 'Seventeen' yang tewas dalam peristiwa tsunami di Banten. 

"Saya menyampaikan salam hormat kepada saudara2ku skalian terlebih kepada saudara2ku yg sudah mengapresiasi pendapat inisiatif saya kepada bapak presiden RI @jokowi yg bermaksud agar bilamana dimungkinkan tanggal 22 desember 2018 juga ditetapkan sebagai "hari duka musik indonesia" dimana bertepatan dengan terjadinya bencana tsunami dibanten dan lampung khususnya kawasan pantai carita yang merenggut banyak jiwa baik masyarakat setempat,keluarga,rekan sahabat termasuk diantaranya adalah saudara2 kami tiga personil band seventeen yaitu almarhum herman,bani dan andi," jelas Pasha di Instagram, Selasa (1/1/2019). 

Pasha mengatakan usulan hari duka musik Indonesia itu tidak bersifat memaksa. Meski nantinya usulan tersebut ditolak, Pasha mengatakan simpati dan empati terhadap keluarga Seventeen yang ditinggalkan tidak akan berkurang. 

"Ini sebuah pengusulan yang tidak bersifat pemaksaan ataupun penekanan kepada bapak presiden bahwa ini harus ditetapkan..artinya kalau bapak presiden merasa bahwa kejadian terhadap saudara2 kami almarhum personil band seventeen ini tidak perlu ditetapkan sebagai hari duka musik pun tidak apa2,ini hanyalah sebuah usulan yang bisa di terima atau tidak. Toh tidak ditetapkan juga tidak mengurangi empati kami selaku saudara sesama musisi se-tanah air," jelasnya dikutip dari detik.com. 

Vokalis yang kini jadi wakil wali kota Palu itu mengatakan usulannya soal hari duka musik itu tidak berlebihan. Usulan itu baru terjadi sepanjang sejarah dunia musik di Indonesia. 

"Sepanjang yang saya ingat dan yg saya tau bahwa hal seperti ini baru terjadi dalam sejarah dunia permusikan diindonesia dimana salah satu band indonesia yang karyanya begitu indah dan luar biasa dan sudah dinikmati oleh seluruh masyarakat indonesia bahkan sampai ke negara tetangga kehilangan tiga personil skaligus dalam satu waktu.. dan yg menyedihkan adalah kejadian tersebut terjadi saat sahabat2 almarhum sedang dalam melaksanakan tugas mulia menghibur masyarakat di atas panggung," ujarnya.