Selasa, 01 Januari 2019 11:01

Pidato Tahun Baru, Kim Jong Un Peringati Amerika Serikat

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO: Jonathan Ernst / Reuters
FOTO: Jonathan Ernst / Reuters

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memperbarui komitmennya untuk denuklirisasi. Sekaligus memperingatkan bahwa ia mungkin tidak memiliki pilihan selain mencari jalan alternatif jika Amerika Serika

RAKYATKU.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memperbarui komitmennya untuk denuklirisasi. Sekaligus memperingatkan bahwa ia mungkin tidak memiliki pilihan selain mencari jalan alternatif jika Amerika Serikat tidak mengambil langkah-langkah yang sesuai dan mempertahankan sanksi yang diberikan untuk Korea Utara.

Hal itu disampaikan Kim pada pidato tahun barunya yang menguraikan prioritas utama Pyongyang selama 12 bulan ke depan, Selasa (1/1/2019).

Dalam pidato yang disiarkan oleh televisi pemerintah Korut, dia mengatakan akan ada kemajuan yang lebih cepat dalam denuklirisasi. Jika Washington mengambil tindakan yang sesuai, dikutip dari Al Jazeera.

"Kita tidak memiliki pilihan selain mengeksplorasi jalan baru untuk melindungi kedaulatan kita. Jika AS salah menghitung kesabaran rakyat kita, memaksakan sesuatu kepada kita dan mengejar sanksi dan tekanan tanpa menepati janji yang dibuat di depan dunia," kata Kim.

Dia merujuk pada pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Singapura pada Juni 2018. Pada saat itu, kedua pemimpin menandatangani janji tentang denuklirisasi di semenanjung Korea.

Tetapi hal itu terhenti dengan Pyongyang dan Washington berdebat tentang interpretasi perjanjian mereka.

"Saya siap duduk dengan presiden AS lagi kapan saja di masa depan dan akan berusaha dengan segala cara untuk menghasilkan hasil yang akan disambut oleh masyarakat internasional," kata Kim.

Pyongyang telah menuntut Washington mencabut sanksi dan mengumumkan penghentian resmi Perang Korea 1950-1953 sebagai tanggapan atas langkah-langkah awal unilateral menuju denuklirisasi, termasuk membongkar satu-satunya tempat pengujian nuklir yang diketahui dan fasilitas mesin rudal utama.

Kim juga meminta Korea Selatan untuk menghentikan latihan militer bersama dengan "pasukan luar" yang melibatkan aset strategis, menyebut latihan semacam itu sebagai "sumber ketegangan".

"Peralatan yang berhubungan dengan perang - termasuk aset strategis dari kekuatan luar - seharusnya tidak lagi diizinkan untuk dibawa masuk," tambahnya.

Seoul dan Washington berada dalam aliansi keamanan dan AS menempatkan 28.500 tentara di Selatan.

Korut dikenai beberapa rangkaian sanksi Dewan Keamanan PBB atas program senjata nuklir dan balistiknya.