RAKYATKU.COM, MAKASSAR — Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Wilayah Sulawesi Selatan menggelar Pelatihan Jurnalistik bagi siswa kelas XII SMA/SMK/MA dari Makassar, Maros, dan Gowa, pada 15–16 November 2025. Kegiatan yang berlangsung di Balai Sidang Muktamar Unismuh Makassar dan Grand Makassar Hotel ini diikuti 100 peserta dari 50 sekolah terpilih.
Pelatihan ini bertujuan memperkuat kemampuan literasi media, kecakapan bermedia sosial, serta keterampilan menulis berita, opini, fotografi, hingga videografi. Peserta dipilih berdasarkan minat jurnalistik dan rekam jejak kepemimpinan di sekolah, terutama dari kalangan pengurus OSIS.
Ketua Panitia Pelaksana, Dr. Muhammad Akhir, menjelaskan bahwa tema “Jurnalisme Abu-Abu” diangkat sebagai ruang edukasi bagi para pelajar untuk memahami praktik jurnalistik yang benar. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang efektif dengan menghadirkan pengalaman praktik yang menyerupai proses kerja media.
Baca Juga : Terpilih Aklamasi, Andi Alfian Pimpin Masika ICMI Sulsel Periode 2022 -2026
Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Prof. Andi Sukri Samsuri, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi berkelanjutan Unismuh dan ICMI Sulsel. Menurutnya, kegiatan ini mendukung penguatan literasi digital sekaligus memberi kesempatan bagi siswa untuk mengenal budaya akademik kampus.
Wakil Ketua ICMI Sulsel, Prof. Andi Tamsil, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya literasi media di era digital. Ia mengajak peserta untuk bermedia sosial secara bertanggung jawab agar terhindar dari hoaks serta memanfaatkan media sebagai peluang karier masa depan.
Selama dua hari, peserta mengikuti berbagai sesi materi mulai dari dasar-dasar jurnalistik, teknik menulis berita, menulis opini, desain grafis, fotografi jurnalistik, hingga etika media sosial. Para siswa juga melakukan campus tour untuk observasi lapangan sebelum memproduksi karya jurnalistik.
Baca Juga : Kadispora Parepare Ditunjuk jadi Ketua Panitia Pengukuhan Pengurus ICMI
Pada hari kedua, peserta mempresentasikan karya masing-masing sebagai bentuk evaluasi. Panitia memberikan apresiasi kepada karya terbaik dan menegaskan rencana keberlanjutan program ini dengan cakupan peserta yang lebih luas pada tahun mendatang.
