RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Indonesia terus mendorong percepatan implementasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) termasuk di Sulsel.
Hal ini disampaikan dalam sosialisasi program KBLBB yang digelar di ajang GIIAS Makassar 2025 di Summarecon Mutiara Makassar Convention Center, Jumat (7/11/2025).
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, M. Rachmat Kaimuddin memastikan kedepannya penguatan infrastruktur pengisian daya listrik akan dilakukan untuk percepatan kendaraan listrik.
Baca Juga : Telkom Hadirkan Digi Koperasi, Dukung Digitalisasi Ribuan Koperasi Desa Merah Putih
“Di depan, pengisian infrastruktur harus diperkuat. Ini menjadi kunci agar masyarakat semakin yakin beralih ke kendaraan listrik,” katanya kepada wartawan.
Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia disebut mengalami kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir. Di tahun 2022 hanya dua model mobil listrik, kini sudah lebih banyak varian dengan harga yang semakin terjangkau.
“Sekarang ada yang berkapasitas tujuh penumpang, bahkan harganya sudah di bawah Rp200 juta,” jelasnya.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Tinjau Kick Off Program Makan Bergizi Gratis
Ia menambahkan, sejumlah pabrikan otomotif juga mulai merakit kendaraan listrik di dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat mempercepat tumbuhnya ekosistem industri komponen kendaraan listrik nasional.
“Dengan perakitan lokal, otomatis komponen-komponennya juga akan banyak diproduksi di Indonesia,” katanya.
Rachmat menjelaskan, kebanyakan pengguna mobil listrik memanfaatkan fasilitas homecharging di rumah karena mobilitas harian masyarakat umumnya terbatas pada rute rumah–kantor atau rumah–sekolah. Oleh karena itu, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tidak harus menjadi satu-satunya fasilitas utama.
Baca Juga : Anggota Dewan Sulsel Respon Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD
“Berbeda dengan mobil bensin yang harus ke SPBU, mobil listrik bisa diisi di rumah. Justru lebih fleksibel,” jelasnya.
Namun demikian, pemerintah tetap menyiapkan jaringan SPKLU di titik-titik strategis, terutama di jalur wisata dan transportasi utama. Rachmat mencontohkan keberadaan fastcharging di jalur Trans Jawa yang tersedia setiap 20 kilometer.
“Hal serupa akan kita kembangkan listrik di Sulawesi Selatan agar pengguna kendaraan semakin nyaman,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, PLN, dan pihak swasta untuk memperluas jangkauan fasilitas pengisian daya di berbagai daerah.
“Kami dorong agar SPKLU hadir di destinasi wisata seperti Malino, Bira, dan kota-kota penyangga Makassar,” tambahnya.
Selain infrastruktur, Rachmat menyoroti aspek layanan purna jual yang menjadi perhatian konsumen. Ia berharap pabrikan kendaraan listrik dapat memberikan pelayanan purna jual yang prima agar masyarakat semakin percaya menggunakan produk lokal.
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Dampingi Wapres Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Maros
“Kualitas layanan harus sebanding dengan merek-merek otomotif besar yang sudah mapan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, sejumlah perwakilan produsen kendaraan listrik turut memaparkan kesiapan mereka menghadirkan produk dan layanan terbaik di Indonesia Timur.
Hariyadi Kaimuddin, CEO BYD Haka Auto menyebut BYD Haka Auto baru saja membuka cabang di sejumlah tempat di Indonesia Timur seperti di Palu, Manado dan Kendari.
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Dampingi Wapres Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Maros
"Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga masyarakat bisa menikmati. Ke depan kita merencanakan kota kedua seperti kota Palopo, Bone dan lainnya. Kita juga ingin hadir lebih banyak di Indonesia Timur," kata Hariyadi.
