Selasa, 28 Oktober 2025 17:40

Di Hadapan Santri se-Indonesia Timur, Appi: Selamat Datang di Makassar, Kota Lahirnya Para Pemberani

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Di Hadapan Santri se-Indonesia Timur, Appi: Selamat Datang di Makassar, Kota Lahirnya Para Pemberani

"Kami tidak membedakan siapa pun, dari mana pun asalnya. Inilah bingkai toleransi yang harus kita jaga,"

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menghadiri Silaturahim Munajat Santri dan Ulama Pesantren (SITARUPA) se-Indonesia Timur yang digelar di Balai Manunggal Prajurit Jenderal M. Yusuf, Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Selasa (28/10/2025). 

Acara religius yang dirangkaikan dengan Peringatan Hari Santri 2025 itu menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya santri, kiai, dan pimpinan pondok pesantren dari 11 Provinsi di kawasan Indonesia Timur berkumpul di Kota Makassar dalam satu majelis besar.

Dalam sambutannya, Munafri Arifuddin yang akrab disapa Appi mengucapkan selamat datang kepada para kiai, ulama, dan santri dari berbagai daerah yang hadir di Kota Makassar. Ia menyebut kehadiran mereka menjadi rahmat bagi kota ini.

Baca Juga : Munafri Arifuddin Pimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97

"Selamat datang di Kota Makassar, kota lahirnya para pemberani. Kehadiran para santri dan ulama di kota ini tentu membawa harapan besar untuk kemajuan pesantren, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar," ucap Appi.

Di hadapan ribuan santri dan ulama, Munafri menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar, berkomitmen kuat mendukung kemajuan pesantren. 

Salah satunya melalui penyiapan Peraturan Daerah (Perda) tentang Sistem Pengelolaan Pesantren, kini sudah dibahas bersama DPRD lewat pandangan umum fraksi, ditargetkan disahkan pada tahun 2026 mendatang.

Baca Juga : Kominfo Makassar Gelar Bimtek Satu Data untuk Tingkatkan Akurasi Statistik Sektoral

"Komitmen kami terhadap perkembangan pesantren dan pendidikan Islam sudah kami jalankan. Tahun ini kami telah mengajukan Rancangan Perda Sistem Pengelolaan Pesantren dna dibahas bersama Dewan. Insya Allah akan disahkan DPRD Kota Makassar pada 2026," tambahnya. 

Ia menjelaskan, Perda tersebut sangat penting untuk memberikan payung hukum bagi keberlangsungan pesantren, termasuk tata kelola kelembagaan, penguatan kurikulum keagamaan, dan perlindungan santri.

"Kami tidak ingin pesantren hanya dijadikan objek atau dikambinghitamkan ketika ada persoalan. Pemerintah harus hadir melindungi santri, para pengajar, dan lembaga pesantren," tegasnya.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Pimpin Gerakan Jumat Bersih dan Bagi Sembako di Pulau Samalona

Menurutnya, pondok pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga penjaga nilai moral masyarakat dan perekat persatuan bangsa.

"Kami berharap doa mustajab dari para ulama senantiasa menyertai perjalanan kami dalam membangun kota ini," tuturnya.

Pada kesempatan ini, orang nomor satu Kota Makassar itu menyampaikan bahwa pembangunan Kota Makassar tidak akan berhasil tanpa doa para ulama dan peran kalangan pesantren.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ajak Warga Jadikan Masjid Pusat Kegiatan Sosial dan Pendidikan Umat

"Di Makassar ini hidup 1,4 juta jiwa. Apa yang kami lakukan sebagai pemerintah tidak akan cukup tanpa doa-doa para ulama," jelasnya.

Selain itu, Appi juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Kota Makassar.

Menurutnya, Kota Makassar harus menjadi kota yang taat pada agama, sekaligus tetap hidup dalam keberagaman. 

Baca Juga : Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE

"Kami tidak membedakan siapa pun, dari mana pun asalnya. Inilah bingkai toleransi yang harus kita jaga," tegasnya lagi.

#Munafri Arifuddin