RAKYATKU. COM, MAKASSAR – Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Sulawesi Selatan menggelar seminar bertajuk “Mempersiapkan Generasi Emas Menuju Indonesia Emas 2045” di Makassar, menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi dan profesional. Kegiatan ini diikuti sekitar 70 peserta yang terdiri atas mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar, dosen, serta perwakilan organisasi masyarakat Kristen.
Seminar yang diprakarsai oleh Ketua Panitia Denny Wurarah ini merupakan bagian dari program nasional PIKI Pusat dan menjadi langkah awal menjelang pelantikan pengurus DPD PIKI Sulsel yang direncanakan berlangsung awal tahun depan.
Ketua Umum DPP PIKI, Dr. Badikenita Putri Sitepu, SE, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum mempererat solidaritas dan membangun semangat kebersamaan antar-pengurus.
Baca Juga : Ini yang akan Dilakukan OJK bersama Pelaku Industri Keuangan Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045
“Kiranya kegiatan ini menjadi langkah awal menuju pelantikan pengurus baru. Kami berharap PIKI Sulsel dapat menjadi wadah yang aktif mendorong lahirnya generasi cerdas, berkarakter, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
PIKI yang berdiri sejak tahun 1963 kini tengah mempersiapkan Kongres Nasional. Dalam konteks itu, Badikenita berharap PIKI Sulsel mampu menjadi bagian penting dalam merumuskan gagasan strategis untuk kemajuan bangsa.
“Kita harus terus menegakkan keadilan dan berperan aktif menghadirkan solusi di tengah masyarakat,” pesannya.
Baca Juga : Ini yang akan Dilakukan OJK bersama Pelaku Industri Keuangan Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Strategi Membangun Generasi Emas
Salah satu narasumber utama, Ketua DPD PIKI Sulsel, Dr. Boas Singkali, SE, M.Th seorang dosen, motivator, serta gold expert and investment consultant menegaskan bahwa menciptakan generasi emas bukan hanya tanggung jawab dunia pendidikan, tetapi juga seluruh elemen bangsa.
Dalam paparannya yang berjudul “Strategi Menciptakan Generasi Emas”, Dr. Boas menyoroti berbagai tantangan generasi muda saat ini, seperti materialisme, hedonisme, individualisme, konsumerisme, dan gaya hidup serba instan.
Baca Juga : Ini yang akan Dilakukan OJK bersama Pelaku Industri Keuangan Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045
“Banyak anak muda hari ini kehilangan arah karena orientasinya hanya pada hal-hal material dan instan. Kita perlu membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara moral, spiritual, dan mental,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah perlu menciptakan pendidikan yang berkualitas dan kurikulum yang adaptif agar mampu menjawab tantangan zaman. Selain itu, pengembangan keterampilan baru seperti coding, desain grafis, analisis data, dan komunikasi digital harus menjadi bagian integral dari proses belajar.
Dr. Boas juga menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental, serta perluasan jejaring kerja (networking) agar generasi muda tidak gagap teknologi.
Baca Juga : Ini yang akan Dilakukan OJK bersama Pelaku Industri Keuangan Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045
“Kita butuh generasi yang sehat, tangguh, dan memiliki kompetensi global. Dukungan pemerintah dalam kebijakan lapangan kerja sangat dibutuhkan untuk menyalurkan potensi mereka,” tambahnya.
Keterampilan Kunci Menuju Generasi Emas
Dalam sesi lainnya, Dr. Boas memaparkan dua aspek keterampilan penting — hard skill dan soft skill — yang wajib dimiliki untuk menjadi bagian dari generasi emas 2045.
Baca Juga : Ini yang akan Dilakukan OJK bersama Pelaku Industri Keuangan Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Hard skill mencakup kemampuan mengelola data digital, memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence), memahami teknologi hijau (green technology), serta menguasai keterampilan bisnis, keuangan, dan desain grafis.
Sementara soft skill meliputi kemampuan menganalisis masalah, membentuk tim manajemen, berbicara di depan publik, adaptif terhadap perubahan, berpikir kreatif dan inovatif, serta bekerja sama dalam tim global dan virtual.
“Generasi emas bukan hanya mereka yang pintar, tapi mereka yang mampu beradaptasi, berpikir kritis, dan tidak menunda pekerjaan,” tutur Boas.
Baca Juga : Ini yang akan Dilakukan OJK bersama Pelaku Industri Keuangan Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Rektor dan Akademisi Turut Menguatkan Perspektif
Selain Dr. Boas Singkali, seminar ini juga menghadirkan Rektor Universitas Ciputra Makassar, Dr. Ir. Tony Antonio, M.Eng, dan akademisi hukum Dr. Yoel Beli, SH, M.H. Ketiganya memberikan pandangan strategis tentang pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan komunitas dalam mencetak generasi unggul.
Mereka menegaskan bahwa generasi Z yang kini menempati bangku kuliah akan menjadi penentu masa depan bangsa. Karenanya, mereka harus siap menghadapi persaingan global dengan kemampuan teknologi, daya inovasi, dan karakter yang kokoh.
Baca Juga : Ini yang akan Dilakukan OJK bersama Pelaku Industri Keuangan Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Membangun Harapan Menuju Indonesia Emas 2045
Kegiatan ini ditutup dengan refleksi bersama bahwa tahun 2045 bukan sekadar angka, tetapi simbol masa depan bangsa yang bergantung pada kesiapan generasi muda hari ini.
“PIKI hadir untuk memastikan bahwa generasi penerus bangsa memiliki kompetensi global tanpa kehilangan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas. Itulah yang akan membawa Indonesia menuju masa keemasan,” pungkas Dr. Boas.
