Jumat, 10 Oktober 2025 19:19

FBS UNM Latih Guru Maros Manfaatkan JeopardyLabs untuk Pembelajaran Digital

Rakyatku.com
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mendorong transformasi pembelajaran digital lewat pelatihan bagi guru di Kabupaten Maros.
Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mendorong transformasi pembelajaran digital lewat pelatihan bagi guru di Kabupaten Maros.

Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) melatih guru-guru di Maros memanfaatkan platform JeopardyLabs untuk meningkatkan kualitas pembelajaran digital. Kegiatan ini mendorong guru agar lebih adaptif terhadap teknologi dan mampu menciptakan suasana belajar yang interaktif serta menyenangkan di kelas.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mendorong transformasi pembelajaran digital lewat pelatihan bagi guru di Kabupaten Maros. Tim dosen FBS UNM melatih guru-guru SMPN 5 Mandai memanfaatkan platform JeopardyLabs sebagai media pembelajaran interaktif.

“Pemanfaatan media pembelajaran interaktif seperti JeopardyLabs sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang tidak hanya fokus pada konten, tetapi juga pada keterlibatan siswa secara aktif. Guru perlu beradaptasi dengan perubahan zaman, dan teknologi seperti ini bisa menjadi jembatan,” kata Ketua Tim PKM FBS UNM, Prof Anshari, dalam keterangannya, Jumat (10/10/2025).

Prof Anshari menegaskan, transformasi digital dalam pendidikan tidak boleh berhenti pada jargon. Menurutnya, pelatihan ini menjadi langkah konkret untuk membekali guru dengan keterampilan teknis yang bisa langsung diterapkan di kelas.

"Pemanfaatan media digital seperti ini merupakan solusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, kami mendorong media digital seperti JeopardyLabs karena dapat menjadi alat bantu guru yang kuat jika dimanfaatkan dengan tepat," ujarnya.

Menurut Dekan FBS UNM itu, penggunaan media interaktif mampu menciptakan suasana belajar yang kompetitif dan menyenangkan. JeopardyLabs dinilai dapat membangun interaksi yang lebih dinamis antara guru dan siswa, sekaligus meningkatkan partisipasi aktif di kelas.

Anggota tim pelaksana, Muh. Bahly Basri, menilai penggunaan JeopardyLabs sejalan dengan konsep pembelajaran berpusat pada siswa.

“Platform ini tidak hanya membuat siswa lebih aktif, tetapi juga melatih keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi. Ini sangat relevan dengan kebutuhan kurikulum saat ini,” jelas Bahly.

Ia menambahkan, pelatihan ini juga bertujuan membangun kemandirian guru dalam menggunakan teknologi pendidikan. Para guru diharapkan menjadi pionir dalam mengembangkan pembelajaran digital di sekolah masing-masing.

"Kami berharap guru-guru yang dilatih dapat menjadi pionir dalam komunitasnya untuk menyebarluaskan pemanfaatan media digital dalam pembelajaran," ucapnya.

Sementara itu, narasumber pelatihan, Atikah Nurul Asdah, memberikan panduan langsung mulai dari pengenalan konsep gamifikasi hingga praktik pembuatan kuis dengan JeopardyLabs. Guru diajak merancang soal interaktif sesuai mata pelajaran dan mengujicobakannya dalam simulasi kelas.

“JeopardyLabs adalah media yang sederhana namun sangat efektif. Guru tidak perlu memiliki kemampuan teknis yang tinggi untuk menggunakannya. Yang penting adalah bagaimana kita merancang soal-soal yang menantang dan mendorong siswa untuk berpikir cepat dan bekerja sama,” paparnya.

Ia menegaskan, jika guru mampu memanfaatkan teknologi secara kreatif, maka kualitas pembelajaran akan meningkat secara signifikan. Peningkatan kualitas itu juga akan berdampak langsung pada hasil belajar siswa.

Antusiasme guru tampak sepanjang pelatihan berlangsung. Mereka terlihat aktif berdiskusi dan bersemangat mempraktikkan langsung media pembelajaran digital di kelas.

#FBS UNM