Selasa, 01 April 2025 02:46

Fintech dan Lembaga Pembiayaan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Digital di Sulsel

Lisa Emilda
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Fintech dan Lembaga Pembiayaan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Digital di Sulsel

OJK Sulselbar mencatat pertumbuhan fintech lending mencapai 50,59 persen dengan risiko terkendali. Transformasi digital sektor keuangan dorong inklusi dan pembiayaan UMKM di Sulawesi Selatan.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR — Transformasi digital di sektor keuangan terus memperkuat struktur ekonomi Sulawesi Selatan. Data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar menunjukkan bahwa hingga Desember 2024, sektor fintech dan lembaga pembiayaan di wilayah ini mencatat pertumbuhan yang impresif, menjadi salah satu motor penggerak inklusi keuangan di kawasan timur Indonesia.

Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, mengungkapkan bahwa kinerja lembaga pembiayaan dan teknologi finansial (fintech) menunjukkan tren positif, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan digital yang cepat, efisien, dan mudah dijangkau.

“Kinerja sektor pembiayaan di Sulawesi Selatan terus tumbuh seiring akselerasi ekonomi digital. Fintech lending dan lembaga pembiayaan kini menjadi tulang punggung baru dalam memperluas akses keuangan bagi masyarakat dan pelaku UMKM,” ujar Muchlasin dalam keterangan resminya.

Baca Juga : Industri Keuangan Syariah di Sulselbar Menguat, Aset Naik 21,08 Persen per Juni 2025

Lonjakan Fintech Lending Capai 50 Persen

OJK mencatat, outstanding pinjaman fintech peer-to-peer (P2P) lending di Sulsel tumbuh signifikan sebesar 50,59 persen (year on year) menjadi Rp1,78 triliun pada akhir 2024. Pertumbuhan ini diikuti dengan tingkat wanprestasi (TWP90) yang tetap terkendali di level 1,59 persen, menandakan kualitas penyaluran kredit digital yang sehat dan berisiko rendah.

“Pertumbuhan fintech yang pesat ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital. Namun, OJK tetap mengingatkan pentingnya literasi agar masyarakat tidak terjebak dalam pinjaman ilegal,” jelas Muchlasin.

Baca Juga : OJK Perkuat Pengawasan dan Perlindungan Konsumen Berdasarkan UU P2SK

Sektor Pembiayaan dan Pergadaian Ikut Melonjak

Selain fintech, perusahaan pembiayaan konvensional juga menunjukkan performa positif dengan total piutang pembiayaan meningkat 7,12 persen menjadi Rp18,98 triliun. Sementara itu, perusahaan pergadaian mengalami lonjakan penyaluran pinjaman sebesar 27,22 persen, mencapai Rp7,57 triliun.

Kenaikan ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap pembiayaan produktif, terutama dari sektor UMKM dan konsumsi rumah tangga, yang kini mulai memanfaatkan kanal digital untuk mengakses layanan keuangan dengan lebih cepat.

Baca Juga : OJK Siap Dampingi Pemkot Makassar Aktifkan Kembali BPR untuk Dorong Akses Keuangan Aman dan Legal

Tantangan di Modal Ventura

Di sisi lain, perusahaan modal ventura masih menghadapi tantangan dengan total pembiayaan yang terkontraksi -14,33 persen (yoy). Meski demikian, OJK menilai sektor ini tetap memiliki potensi besar, terutama dalam mendukung startup dan bisnis rintisan di daerah.

“Modal ventura berperan penting dalam menumbuhkan ekosistem startup lokal. Ke depan, kami mendorong kolaborasi antara venture capital, universitas, dan inkubator bisnis agar inovasi di Sulsel semakin berkembang,” imbuh Muchlasin.

Baca Juga : Generasi Finansial Cerdas di Era Digital: Sinergi OJK, LPS, dan BI Bekali Mahasiswa UIN Alauddin Hadapi Dunia Keuangan Masa Depan

Ekonomi Sulsel Bergerak ke Arah Digital

Pertumbuhan fintech dan pembiayaan digital ini juga didorong oleh semakin luasnya adopsi teknologi finansial di masyarakat. Penggunaan QRIS, mobile banking, dan e-wallet kini menjadi bagian dari keseharian pelaku ekonomi di Sulsel. Hal ini turut memperkuat perekonomian daerah yang semakin terkoneksi dengan sistem keuangan nasional.

“Transformasi digital menjadi keniscayaan. Peran OJK adalah memastikan inovasi berjalan seimbang dengan perlindungan konsumen dan stabilitas sistem keuangan,” tegas Muchlasin.

Baca Juga : Tiga Pilar Ekonomi Nasional Bersatu di Kampus: OJK, LPS, dan BI Bekali Mahasiswa UIN Alauddin dengan Literasi Keuangan Era Digital

Dengan momentum pertumbuhan yang kuat di sektor digital, OJK Sulselbar optimistis ekonomi daerah akan semakin inklusif dan adaptif terhadap era ekonomi baru — di mana akses keuangan tidak lagi terbatas oleh jarak, melainkan ditentukan oleh kecepatan inovasi.

#OJK sulselbar #fintech lending #lembaga pembiayaan #Ekonomi Digital #Moch Muchlasin #Inklusi keuangan #UMKM Sulsel