RAKYATKU. COM, MAKASSAR — Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan terus menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah dinamika ekonomi global. Berdasarkan data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, penyaluran kredit kepada sektor UMKM di wilayah ini tumbuh 1,95 persen (year-on-year) menjadi Rp61,13 triliun hingga awal 2025.
Angka tersebut mencerminkan 38,04 persen dari total kredit yang disalurkan bank umum di Sulsel, menandakan bahwa perekonomian daerah masih ditopang oleh sektor usaha rakyat.
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, mengatakan tren positif ini menunjukkan keberhasilan strategi intermediasi perbankan dalam memperkuat sektor riil daerah.
Baca Juga : OJK Dorong Inklusi Keuangan di Daerah 3T Lewat Program Gizi SPPG Talaka di Pangkep
“UMKM menjadi motor penggerak utama ekonomi Sulsel. Pertumbuhan kredit di sektor ini menunjukkan kepercayaan perbankan terhadap daya tahan pelaku usaha kecil yang tetap produktif,” ujarnya.
Kredit Mikro Dominasi Penyaluran
Dari total kredit UMKM, kredit usaha mikro menjadi penyumbang terbesar dengan nilai mencapai Rp34,04 triliun, atau 55,69 persen dari keseluruhan penyaluran kredit UMKM. Hingga Februari 2025, tercatat sebanyak 908.626 debitur telah menikmati akses pembiayaan ini.
Baca Juga : Sinergi OJK dan Pemerintah Dukung Asta Cita Lewat Program Gizi dan Inklusi Ekonomi di Pangkep
Porsi besar kredit mikro menunjukkan besarnya kontribusi pelaku usaha kecil dalam menopang aktivitas ekonomi di sektor perdagangan, kuliner, dan jasa lokal. Banyak di antaranya merupakan usaha berbasis keluarga yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
Menurut Muchlasin, OJK terus mendorong perbankan untuk memperluas akses pembiayaan produktif bagi pelaku usaha mikro dan kecil, termasuk melalui program literasi keuangan serta pendampingan usaha.
“Kredit yang disalurkan bukan sekadar modal, tapi juga bagian dari ekosistem pembinaan. Dengan kolaborasi bersama pemerintah daerah dan lembaga keuangan, kami ingin pelaku usaha mikro naik kelas,” tambahnya.
Dorongan Inklusi dan Pembiayaan Berkelanjutan
Sejalan dengan visi nasional memperkuat ekonomi inklusif, OJK Sulselbar juga mengoptimalkan peran lembaga keuangan mikro dan fintech dalam memperluas akses pembiayaan berbasis teknologi. Arah kebijakan ini bertujuan agar pelaku UMKM di pelosok tetap mendapatkan kesempatan tumbuh di era digital.
Tren pertumbuhan kredit UMKM yang positif di awal 2025 menjadi sinyal penting bagi ekonomi Sulsel. Dengan kontribusi lebih dari sepertiga total kredit perbankan, sektor UMKM masih menjadi fondasi utama pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
