Jumat, 10 Oktober 2025 22:58

Mahasiswa Harus Melek Finansial: UIN Alauddin Gandeng OJK, LPS, dan BI Lawan Investasi Bodong

Lisa Emilda
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Bank Indonesia (BI) —menggelar Kuliah Umum Literasi Keuangan dan Pelindungan Konsumen, sebagai bagian dari upaya melahirkan generasi muda yang cerdas dan tangguh secara finansial.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Bank Indonesia (BI) —menggelar Kuliah Umum Literasi Keuangan dan Pelindungan Konsumen, sebagai bagian dari upaya melahirkan generasi muda yang cerdas dan tangguh secara finansial.

UIN Alauddin Makassar berkolaborasi dengan OJK, LPS, dan BI membekali mahasiswa dengan literasi keuangan agar terhindar dari investasi bodong dan penipuan digital.

RAKYATKU. COM, MAKASSAR--Di tengah maraknya kasus penipuan investasi dan jebakan keuangan digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengambil langkah nyata untuk membentengi mahasiswanya. Bekerja sama dengan tiga lembaga pilar ekonomi nasional — Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Bank Indonesia (BI) — kampus ini menggelar Kuliah Umum Literasi Keuangan dan Pelindungan Konsumen, sebagai bagian dari upaya melahirkan generasi muda yang cerdas dan tangguh secara finansial.

Kegiatan yang berlangsung di Aula FEBI UIN Alauddin ini dihadiri oleh Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., Wakil Rektor II Dr. H. Andi Aderus, Lc., M.A., serta ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan. Antusiasme terlihat tinggi, terutama saat mahasiswa diberikan kesempatan berdialog langsung dengan perwakilan tiga lembaga ekonomi nasional tersebut.

Dalam sambutannya, Prof. Hamdan Juhannis menegaskan bahwa literasi keuangan merupakan kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh generasi muda agar tidak mudah tergiur oleh tawaran investasi dengan iming-iming keuntungan besar.

Baca Juga : OJK Siap Dampingi Pemkot Makassar Aktifkan Kembali BPR untuk Dorong Akses Keuangan Aman dan Legal

“Kolaborasi seperti ini sangat penting agar mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga melek finansial, sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan mereka,” ujarnya.

Bangun Ketahanan Finansial Sejak di Kampus

Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Barat, Moch. Muchlasin, dalam paparannya menyoroti masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan di kalangan muda. Menurutnya, hal ini membuat mahasiswa dan masyarakat umum mudah menjadi sasaran penipuan berkedok investasi.

Baca Juga : Generasi Finansial Cerdas di Era Digital: Sinergi OJK, LPS, dan BI Bekali Mahasiswa UIN Alauddin Hadapi Dunia Keuangan Masa Depan

“OJK terus memperluas pengawasan ke sektor-sektor baru, seperti fintech dan bursa karbon, agar masyarakat terlindungi dari praktik keuangan yang merugikan,” jelas Muchlasin.

Ia menambahkan, OJK juga aktif menjalankan berbagai program edukasi dan pelindungan konsumen melalui aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK) serta layanan Kontak OJK 157, yang dapat diakses masyarakat secara gratis.

LPS dan BI Lengkapi Pemahaman Finansial

Baca Juga : Tiga Pilar Ekonomi Nasional Bersatu di Kampus: OJK, LPS, dan BI Bekali Mahasiswa UIN Alauddin dengan Literasi Keuangan Era Digital

Kepala Kantor Perwakilan LPS III Makassar, Fuad Zaen, turut menekankan pentingnya memahami sistem perbankan dan mekanisme jaminan simpanan.

“LPS menjamin simpanan hingga Rp2 miliar per nasabah per bank. Tujuannya agar masyarakat tenang dan tidak panik saat menghadapi isu keuangan seperti bank run,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Rezki Ernadi Wimanda, mengajak mahasiswa memanfaatkan teknologi finansial secara bijak. Ia menyebut digitalisasi pembayaran melalui QRIS telah mendorong ekonomi daerah, dengan 43% dari 1,2 juta merchant QRIS nasional berada di Makassar.

Baca Juga : OJK Perkuat Peran Literasi Keuangan di Kampus, Bentengi Mahasiswa dari Penipuan dan Investasi Ilegal

“Digitalisasi menjadi kunci agar ekonomi lebih inklusif, efisien, dan mampu menjangkau UMKM di berbagai daerah,” ujar Rezki.

Mahasiswa Antusias dan Kritis

Kuliah umum ini tidak hanya berlangsung satu arah. Mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan seputar investasi, pinjaman online, dan keamanan transaksi digital. Sesi kuis interaktif di akhir acara menambah semarak kegiatan, sekaligus menguji pemahaman mereka terhadap literasi keuangan yang telah disampaikan.

Baca Juga : OJK Sulselbar Dorong Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Sinergi dan Inovasi

Edukasi Finansial Jadi Tanggung Jawab Bersama

Melalui kegiatan ini, FEBI UIN Alauddin Makassar menegaskan komitmennya untuk menjadi kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berperan dalam menciptakan generasi muda yang tangguh menghadapi tantangan ekonomi modern.

Sinergi antara dunia akademik dan lembaga keuangan ini diharapkan menjadi model kolaborasi yang berkelanjutan — karena literasi keuangan bukan sekadar teori, melainkan bekal hidup nyata.

Baca Juga : OJK Sulselbar Dorong Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Sinergi dan Inovasi

“Kesejahteraan bukan hanya tentang memiliki uang, tetapi juga memahami bagaimana uang bekerja,” tutup Prof. Hamdan

#literasi keuangan mahasiswa #OJK sulselbar #LPS Makassar #Bank Indonesia Sulsel #investasi bodong #edukasi finansial kampus #UIN Alauddin Makassar #kuliah umum literasi keuangan