RAKYATKU.COM, JAKARTA--Sektor perbankan Indonesia mencatat pencapaian penting dalam memperluas inklusi keuangan melalui program Hari Indonesia Menabung (HIM) dan Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 88% pelajar di seluruh Indonesia telah memiliki rekening tabungan, dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp34 triliun.
Capaian tersebut menunjukkan kontribusi signifikan industri perbankan terhadap peningkatan inklusi keuangan dan penguatan basis dana masyarakat. Program KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar) yang digencarkan OJK bersama industri jasa keuangan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan tabungan pelajar.
“Pertumbuhan dana tabungan pelajar ini bukan hanya mencerminkan peningkatan literasi keuangan, tetapi juga memperkuat likuiditas perbankan nasional,” ujar Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK.
Baca Juga : IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Likuiditas Pasar Modal Kian Menguat
Ia menambahkan, partisipasi aktif bank dalam menyediakan produk tabungan pelajar seperti SimPel (Simpanan Pelajar), serta program “Bank Goes to School”, telah memperluas akses layanan keuangan ke berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil.
Perbankan Dorong Literasi dan Akses Keuangan
Selain menumbuhkan budaya menabung, industri perbankan juga berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, mengenai pengelolaan keuangan yang bijak. Melalui sinergi dengan pemerintah daerah dan dunia pendidikan, bank-bank nasional dan daerah rutin mengadakan edukasi literasi keuangan secara tatap muka maupun digital.
Baca Juga : Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Dinamika Global
“Sinergi industri perbankan dengan pemerintah dan sekolah merupakan kunci untuk memperluas akses keuangan dan memperkuat pondasi ekonomi nasional,” kata Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK.
Peningkatan Inklusi Keuangan Nasional
Peningkatan jumlah rekening pelajar dan dana tabungan turut mendukung target inklusi keuangan nasional sebesar 90% pada 2025. Akses keuangan yang lebih luas diharapkan dapat menjadi salah satu pilar pertumbuhan ekonomi jangka panjang, sekaligus mendorong kemandirian finansial generasi muda.
Baca Juga : World Investor Week 2025: OJK Tegaskan Komitmen Global Ciptakan Pasar Modal Aman dan Inklusif
Dengan total dana pelajar mencapai Rp34 triliun, sektor perbankan memiliki potensi besar dalam mendukung pendanaan ekonomi nasional melalui penghimpunan dana masyarakat sejak usia dini. Program literasi dan inklusi keuangan akan terus diperluas agar semakin banyak pelajar memahami manfaat menabung dan bijak dalam menggunakan layanan keuangan.