Selasa, 23 September 2025 21:36

Wali Kota Makassar, Kapolrestabes dan Dandim Turun Langsung ke TKP Perang Kelompok

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wali Kota Makassar, Kapolrestabes dan Dandim Turun Langsung ke TKP Perang Kelompok

Lima unit rumah terbakar dan satu unit mobil

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Dandim 1408/Makassar Kolonel Inf Franki Susanto turun langsung ke lokasi bentrokan antarwarga di Kecamatan Tallo, Selasa (23/9/2025) malam.

Wali Kota Munafri Arifuddin mengungkapkan atas kejadian yang terjadi. “Prihatin buat saya. Saya berharap penguatan terhadap keamanan dan perdamaian lingkungan (Kamtibmas) ini harus dimaksimalkan,” ujarnya.

Pihaknya segera membentuk posko penjagaan bersama. “Malam hari kami akan berkoordinasi dengan semua pihak, baik dari kepolisian, kodim, Brimob, dan Satpol PP untuk melakukan posko penjagaan bersama di semua titik yang dianggap rawan,” tambahnya.

Baca Juga : 153 Kelurahan di Kota Makassar Miliki Koperasi Merah Putih

Menurut Munafri, pemicu bentrokan masih terus berlanjut. "Hampir setiap hari ini dan kita belum tahu siapa pelakunya. Kita belum mendapatkan informasi yang maksimal dari apa yang menjadi dasar terjadinya perang-perang ini," jelasnya.

Akibat tabrakan ini ada lima unit rumah terbakar dan satu unit rumah. Namun kerusakan masih sementara diberitahukan oleh dinas terkait.

“Ada lima rumah dan satu mobil tapi saya menunggu hasil investigasi yang detail dari teman-teman penanggulangan bencana dan kebakaran,” katanya. Namun, hingga saat ini, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Alhamdulillah belum ada korban,” ucapnya.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Bahas Pentingnya Calon Guru Unggul di Depan Pimpinan STIE Ciputra

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menyatakan kesiapannya untuk mencegah pengulangan kejadian. “Posko nanti kita siapkan di titik simpul, di mana tempat berkumpulnya pelaku tawuran,” tegas Arya.

Arya mengungkapkan bahwa akar kemacetan adalah kejadian lama antarkampung yang sudah terjadi sejak tahun 1980-an. "Ini kan satu kelurahan, lorong lain saja. Kita upaya cepat selesai dengan mengusahakan pertemuan dari masing-masing kampung," paparnya.

Terkait dugaan provokator atau bahkan keterkaitan narkoba dalam mengeluarkan ini, Kapolrestabes menyatakan hal itu masih akan dikaji lebih dalam. "Kita dalami, ini kan namanya massa, diprovokasi oleh siapa kita tidak tahu. Akan kita dalami," pungkas Arya.

#Munafri Arifuddin