RAKYATKU.COM, MAKASSAR-- Perekonomian Sulawesi Selatan tumbuh 4,94 persen (yoy) pada triwulan II 2025. Pertumbuhan ini lebih rendah dari nasional, namun beberapa indikator kesejahteraan menunjukkan perbaikan:
PDRB per kapita naik menjadi Rp63,07 juta.
Kemiskinan turun ke 8,16 persen.
Baca Juga : OJK, BI, dan LPS Dorong Generasi Muda Melek Keuangan Syariah di Makassar
IPM meningkat ke level 70,6.
Rasio gini stabil di 0,365.
Menurut Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin, tren tersebut perlu diimbangi dengan penguatan sektor jasa keuangan agar pertumbuhan ekonomi lebih merata.
Baca Juga : OJK Sulselbar dan Pemda Gencarkan Literasi Keuangan di Mamasa dan Parepare
“Stabilitas perbankan penting, tapi kita juga harus melihat manfaatnya sampai ke lapisan masyarakat bawah. Karena itu OJK mendorong literasi dan inklusi keuangan sebagai kunci pemerataan pembangunan ekonomi di Sulawesi Selatan,” tegas Muchlasin.
Dari sisi keuangan, OJK mencatat total aset perbankan di Sulsel tumbuh menjadi Rp207,33 triliun, dengan penyaluran kredit Rp167,47 triliun. NPL terjaga di 2,99 persen, menandakan fundamental yang solid.
Muchlasin menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya dinikmati oleh sektor tertentu. “Kami ingin sektor jasa keuangan hadir untuk semua, termasuk masyarakat kecil, nelayan, petani, dan UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” tuturnya.