GOWA – Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, mendorong inovasi dalam peningkatan produksi pertanian jagung di wilayahnya. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Panen Raya Jagung varietas NK Sumo Sakti sekaligus Pengukuhan Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Gowa di Desa Manjapai, Kecamatan Bontonompo, Selasa (12/8).
Darmawangsyah mengatakan sejak awal kepemimpinannya bersama Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, pemerintah daerah fokus pada swasembada pangan, khususnya padi dan jagung. Ia menilai, kegiatan panen raya ini merupakan bukti komitmen Pemkab Gowa dalam meningkatkan produksi jagung.
“Kita akan terus memberikan yang terbaik bagi petani, terutama penyediaan bibit jagung berkualitas yang mampu menghasilkan produksi besar dan diterima di pasar domestik maupun nasional,” ujarnya.
Baca Juga : Bupati Gowa Tekankan Kepemimpinan Visioner bagi Mahasiswa Baru FT Unhas
Menurutnya, pertanian merupakan salah satu sektor penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa. Karena itu, bantuan untuk petani akan dipastikan tepat sasaran dengan mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat.
Wabup Gowa yang akrab disapa DM ini juga mengapresiasi varietas NK Sumo Sakti yang mampu menghasilkan hingga 11 ton per hektar. “Bibit unggul seperti ini harus kita sebarluaskan, baik melalui pembelian langsung maupun bantuan pemerintah, agar produksi petani meningkat dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, ia berpesan kepada pengurus KTNA Gowa yang baru dilantik untuk aktif membina dan mengawal kelompok tani di wilayah masing-masing.
Baca Juga : Wabup Gowa: Bupati Cup Jadi Ajang Cetak Pemain Muda Berbakat
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Fajaruddin, mengungkapkan luas tanam jagung di Gowa mencapai sekitar 53 ribu hektar. Pada 2024, rata-rata produksi 6,7 ton per hektar. Tahun 2025, sub-round pertama mencapai 10,7 ton/ha dan sub-round kedua 11 ton/ha.
“Peningkatan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui program bantuan benih, pupuk hayati, pendampingan penyuluh, hingga insentif bagi petugas lapangan,” ungkapnya.