RAKYATKU.COM, POMALAA - PT Vale Indonesia memulai pembangunan infrastruktur proyek nikel Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). Pembangunan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat industri nikel berkelanjutan dan rantai pasok energi global.
PT Vale yang merupakan bagian dari MIND ID menggandeng PT Leighton Contractors Indonesia (LCI) dalam proyek ini. Seremoni peletakan batu pertama digelar di View Point Living Area, Selasa (29/7/2025), yang dihadiri sejumlah pemangku kepentingan.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Kolaka Amri, Ketua Komisi III DPRD Kolaka Israfil Sanusi, President Director LCI Simon Burley, serta perwakilan Kedutaan Besar Australia dan manajemen PT Vale IGP Pomalaa. Pembangunan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program hilirisasi nasional dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV).
Baca Juga : Presiden Direktur PT Vale Kini Dijabat Bernardus Irmanto
Infrastruktur yang dibangun mencakup Workshop, Office Area, Operational Camp, dan Main Entrance. Fasilitas lainnya meliputi Operation Building, Maintenance Building, Residence, serta Support Building.
Proyek yang dikembangkan LCI ini ditarget rampung dalam waktu 26 bulan atau hingga 31 Oktober 2026. Seluruh pekerjaan dilakukan dengan penerapan standar keselamatan tinggi dan teknologi konstruksi efisien.
Hingga Juli 2025, progres fisik proyek IGP Pomalaa telah mencapai 31 persen. Termasuk di dalamnya tahap awal pembangunan pabrik HPAL yang menggandeng Huayou, perusahaan global pengolahan nikel laterit.
Baca Juga : HUT Ke-57 PT Vale di Pomalaa Meriah, Ribuan Warga Ikut Funwalk Pagi CARES
Blok Pomalaa diketahui menyimpan potensi besar dari bijih limonite yang sebelumnya kurang dimanfaatkan. PT Vale membuka peluang menjadikan limonite sebagai bahan baku strategis baterai EV melalui teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).
"Sejak awal 2022 kami mengambil posisi strategis untuk menggandeng Huayou yang memiliki keunggulan teknologi HPAL. Proyek ini menjadi simbol bahwa limonite Kolaka bisa menjadi sumber kesejahteraan, bukan limbah. Dan kami tidak bisa melakukannya sendiri, kolaborasi dengan mitra seperti LCI membuat kami optimistis bahwa proyek ini akan membangun warisan untuk generasi mendatang," ujar Head of Pomalaa Project PT Vale, Mohammad Rifai.
President Director LCI, Simon Burley, menyatakan kebanggaannya bisa kembali berkarya di Indonesia melalui kerja sama dengan PT Vale. "PT LCI merasa terhormat dapat berkontribusi dalam proyek strategis nasional ini. Dengan teknologi konstruksi yang cepat, efisien, dan standar internasional, kami menjunjung tinggi keselamatan sebagai prioritas utama. Kami juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-57 untuk PT Vale—mitra luar biasa kami dalam perjalanan ini," katanya.
Baca Juga : PT Vale Tanam 2.000 Mangrove dan Lakukan Restorasi Terumbu Karang di Pasi-Pasi Malili
Sementara itu, Second Secretary Economic Trade and Investment Kedutaan Besar Australia, Julia DeLorenzo, menegaskan pentingnya investasi jangka panjang Australia di Indonesia, terutama di luar Jawa.
"CIMIC Group (induk LCI) telah hadir lebih dari 50 tahun di Indonesia. Kolaborasi ini mencerminkan masa depan kerja sama bilateral yang semakin kuat dan inklusif," ungkapnya.
Bupati Kolaka, Amri, menggarisbawahi pentingnya keterlibatan tenaga kerja lokal. "Regulasi kita jelas, minimal 70% tenaga kerja tidak terampil harus dari lokal. Pengangguran terbuka masih tinggi. Saya minta semua mitra Vale patuh pada ini, juga pada pajak, retribusi, dan keterlibatan pengusaha lokal. Jangan lupa, realisasikan pembangunan smelter bersama PT KNI seperti yang dijanjikan," ucapnya.