Rabu, 25 Juni 2025 08:46

TP PKK Kota Makassar Gelar Sosialisasi Rumah Gizi untuk Cegah Stunting

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
TP PKK Kota Makassar Gelar Sosialisasi Rumah Gizi untuk Cegah Stunting

“Di rumah gizi, banyak program edukasi dan intervensi langsung. Mulai dari membuat menu lokal untuk balita gizi kurang dan stunting, memberikan makanan tambahan untuk ibu hamil KEK, hingga memberikan edukasi gizi rutin kepada ibu dan keluarga,”

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Makassar menggelar Sosialisasi Rumah Gizi bagi kepala puskesmas dan petugas gizi se-Kota Makassar. Kegiatan ini digelar di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, pada 24/6/2025 sebagai upaya meningkatkan pemahaman tentang gizi dan pencegahan stunting.  

Acara yang merupakan bagian dari program Pokja IV TP PKK Kota Makassar ini menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Dr. dr. Tan Shot Yen, dokter spesialis gizi masyarakat, dan dr. Rudy Lautan, Kepala Puskesmas Kaluku Bodoa.  

Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperbarui pengetahuan seputar gizi dan kesehatan.  

Baca Juga : Wali Kota Makassar Lantik 46 Pejabat Baru, Tegaskan Rotasi untuk Percepat Pembangunan

“Hari ini kita mendapat banyak ilmu baru dari dr. Tan. Meskipun Bapak dan Ibu kepala puskesmas sudah memahami soal kesehatan, pertemuan ini memberi penyegaran dan memperkaya pengetahuan, terutama soal stunting,” katanya.  

Melinda menekankan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh kurang gizi, tetapi juga minimnya edukasi. Oleh karena itu, peningkatan pemahaman masyarakat menjadi kunci pencegahan dini.  

“Kita punya ribuan posyandu dan kader di Makassar, mereka adalah ujung tombak di lapangan. Tantangan ke depan adalah memastikan mereka bisa memberi edukasi secara benar dan komprehensif,” lanjutnya.  

Baca Juga : Wali Kota Makassar Lepas Peserta Gowes Brompton Day Out

Ia juga mengingatkan agar para kepala puskesmas dan kader tetap aktif melayani masyarakat meskipun memiliki banyak tugas administratif.  

“Meskipun tugas administratif banyak, jangan lupa bahwa kita adalah pelayan masyarakat. Mari bergotong royong dan berkolaborasi agar program kesehatan untuk anak dan ibu bisa berjalan lebih efektif,” pesannya.  

Melinda berharap sinergi ini dapat mewujudkan Makassar sebagai kota ramah anak dengan generasi yang sehat dan berkualitas.  

Baca Juga : Terima Audiensi Karang Taruna, Appi: Persoalan di Kota Makassar Bukan Hal Kecil

Sementara itu, Dr. dr. Tan Shot Yen memaparkan pentingnya pemantauan gizi anak pada 1.000 hari pertama kehidupan. Ia menjelaskan cara membaca grafik pertumbuhan dalam Buku KIA, termasuk berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan indeks massa tubuh.  

“Para kader agar selalu memberi pujian dan semangat, baik ketika berat badan anak naik maupun saat anak belum menunjukkan peningkatan. Pendekatan persuasif dan hangat membuat ibu lebih nyaman dan mau berpartisipasi,” jelas dr. Tan.  

Ia juga mengapresiasi kepemimpinan Melinda Aksa dalam mendorong program kesehatan masyarakat.  

Baca Juga : Penjelasan Kepala BPM Kota Makassar Terkait Pemilihan RT/RW

Kepala Puskesmas Kaluku Bodoa, dr. Rudy Lautan, membagikan pengalaman mengelola rumah gizi di Kelurahan Panampu.  

“Di rumah gizi, banyak program edukasi dan intervensi langsung. Mulai dari membuat menu lokal untuk balita gizi kurang dan stunting, memberikan makanan tambahan untuk ibu hamil KEK, hingga memberikan edukasi gizi rutin kepada ibu dan keluarga,” ungkapnya.  

Sosialisasi berlangsung interaktif dan mendapat respons positif dari peserta, terutama dalam mendiskusikan strategi optimalisasi peran rumah gizi dan posyandu di masyarakat.

#Munafri Arifuddin