RAKYATKU.COM, MAKASSAR - PT Vale Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap hubungan kerja yang adil dan berkelanjutan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ke-21 bersama serikat pekerja.
Di tengah tekanan ekonomi global dan transformasi industri, langkah ini menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya bertumpu pada aspek teknis dan finansial, tetapi juga pada kualitas hubungan industrial yang kuat dan manusiawi.
PKB yang ditandatangani, Rabu (21/5/2025), di Makassar ini merupakan wujud kesepahaman antara perusahaan dan para pekerja untuk terus tumbuh bersama dalam semangat kolaborasi, kesetaraan, dan keberlanjutan.
Baca Juga : RUPST 2024 PT Vale Tetapkan Jajaran Direksi-Komisaris Baru, Febriany Eddy Diganti
Dokumen ini bukan sekadar kontrak kerja biasa. Di dalamnya memuat tata kelola hubungan kerja yang adaptif, nilai-nilai keberlanjutan sosial, serta mekanisme perlindungan yang memperkuat fondasi sumber daya manusia dalam menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.
"PKB adalah cerminan dari siapa kita dan ke mana kita akan melangkah bersama. Di dalamnya ada komitmen untuk tumbuh bersama di tengah dinamika global melalui budaya kerja yang lebih kolaboratif, inklusif, dan berkelanjutan," kata Chief Human Capital Officer PT Vale, Adriansyah Chaniago.
Seiring meningkatnya perhatian terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, Governance), PKB ke-21 menjadi tonggak penting yang menunjukkan bahwa PT Vale tidak hanya berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan dan tata kelola, tetapi juga pada keadilan sosial bagi pekerja sebagai bagian dari tanggung jawab korporasi.
Baca Juga : PT Vale Indonesia Catat Produksi Nikel Matte 17.027 Ton di Triwulan I 2025
Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar, menegaskan penandatanganan ini merupakan bagian dari perjalanan panjang perusahaan dalam membangun kedewasaan hubungan industrial.
"Tanda tangan ini bukan akhir, melainkan awal dari proses pemahaman, penyebarluasan, dan pengawalan implementasi yang harus berdampak nyata di lapangan," ujarnya.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Sulawesi Selatan (Sulsel), Jayadi Nas, yang memberikan dukungan penuh atas komitmen tersebut. Dia menyebut kolaborasi PT Vale dan serikat pekerja sebagai model hubungan industrial yang layak dijadikan benchmark nasional.
Baca Juga : PT Vale Tanam 360 Pohon di Morowali, Reklamasi Dimulai sebelum Produksi
"PKB ini adalah dokumen moral dan strategis. Jika dijalankan dengan konsisten, ini akan melahirkan ketenangan, produktivitas, dan kesejahteraan jangka panjang," ungkapnya.
Hadapi Ketidakpastian Global dengan Dialog Sosial
Ketua FSPKEP PT Vale, Baso Murdin, mengungkapkan proses negosiasi kali ini berlangsung di tengah tantangan berat, termasuk fluktuasi harga nikel. Namun dengan komunikasi terbuka dan semangat saling menghormati, semua pihak berhasil mencapai kesepakatan yang adil.
Baca Juga : Wagub Sulsel Kunjungan ke PT Vale di Sorowako: Puji Komitmen Lingkungan Perusahaan
Sementara itu, Ketua FPE KSBSI PT Vale, Isak Bukkang, menekankan pentingnya memasukkan isu-isu strategis seperti skema pensiun, pengembangan karier, serta perlindungan hak pekerja sebagai bagian dari ketahanan bisnis jangka panjang.
"Di tengah ketatnya pasar global, kita harus memastikan bahwa keberlanjutan bisnis tidak mengorbankan keberlanjutan hidup pekerja. Itu bukan beban, tapi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan," tuturnya.
PT Vale sendiri telah menanamkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kebijakan internalnya—dari anti-diskriminasi, kebebasan berserikat, hingga penerapan standar keselamatan kerja internasional seperti ISO 45001 dan SMKP. Evaluasi rutin dan survei kepuasan karyawan juga dilakukan sebagai bentuk dialog sosial yang sehat.
Baca Juga : PT Vale dan Petrosea Resmi Operasikan Proyek Nikel IGP Morowali
Di tengah era digitalisasi dan efisiensi yang tinggi, PT Vale menegaskan pentingnya menjaga esensi kemanusiaan dalam praktik bisnis. Hubungan industrial yang kuat adalah fondasi utama dalam membangun industri pertambangan yang tidak hanya produktif, tetapi juga bermakna.