RAKYATKU.COM, BARRU - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, tengah melakukan koordinasi intensif dengan pihak Bulog untuk memastikan penyerapan gabah kering panen (GKP) di wilayahnya sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap aturan pemerintah terkait stabilisasi harga gabah.
"Kami konsen dulu di panen jagung, untuk panen padi secara keseluruhan di Barru ini baru tahap koordinasi dengan Bulog," ungkap Kepala Dinas Pertanian Barru, Ahmad, pada Rabu (19/02/2025).
Koordinasi ini dilakukan menyusul adanya informasi dari Persatuan Perusahaan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) yang menyatakan bahwa seluruh anggotanya telah menyerap GKP sesuai HPP yang ditetapkan pemerintah. Bahkan, Perpadi mengungkapkan adanya anggota yang membeli GKP dengan harga di atas ketentuan HPP.
Baca Juga : Suardi Saleh Ucapkan Selamat, Andi Ina Kartika Sari Janjikan Era Baru untuk Barru
"Penggilingan padi anggota Perpadi sudah melaksanakan pembelian GKP sesuai ketetapan pemerintah, dan bahkan pembelian di gudang PP harganya Rp 6.700-6.800. Dan bahkan ada yang masih di harga Rp 7.000-an," kata Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso kepada pada Senin (17/02/2025).
Pemerintah sendiri telah mengeluarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025 yang menetapkan harga GKP sebesar Rp 6.500 per kilogram. Instruksi ini juga dipertegas oleh Presiden Prabowo Subianto yang meminta para pengusaha penggilingan untuk tidak merugikan petani dalam mencari keuntungan.
Langkah Dinas Pertanian Barru untuk berkoordinasi dengan Bulog diharapkan dapat memastikan petani di Kabupaten Barru dapat menjual hasil panen padinya dengan harga yang sesuai dengan ketentuan pemerintah, sekaligus menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani dan konsumen. Pemerintah Kabupaten Barru menunjukkan komitmennya untuk mendukung petani dan menjalankan kebijakan pemerintah terkait tata niaga gabah.
