Jumat, 21 Maret 2025 00:11

Perkembangan Sektor Perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan Tumbuh Positif

Lisa Emilda
Konten Redaksi Rakyatku.Com
OJK Sulselbar
OJK Sulselbar

Perkembangan Sektor Perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan pertumbuhan positif. Pada posisi Januari 2025, total aset perbankan tumbuh sebesar 5,59 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp200,37 triliun.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR-- Kantor OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menyimpulkan stabilitas kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Sulawesi Selatan tetap terjaga diiring dengan pertumbuhan yang positif.

Stabilitas ini didukung oleh kinerja intermediasi yang kontributif dan profil risiko yang terkendali. Hal ini sejalan dengan Stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) secara nasional yang ikut terjaga, di tengah tantangan perekonomian global dan domesitik berdasarkan hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 26 Februari 2025.

Kepala OJK Sulselbar Moch Muchlasin mengatakan Perkembangan Sektor Perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan pertumbuhan positif. Pada posisi Januari 2025, total aset perbankan tumbuh sebesar 5,59 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp200,37 triliun.

Baca Juga : WPONE Investasi Bodong, OJK Sulselbar Peringati Masyarakat Waspada

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 6,21 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp134, 73 triliun. DPK di Provinsi Sulawesi Selatan didominasi oleh tabungan dengan share 59,76 persen. Adapun kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 4,61 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp163,91 triliun.

Penyaluran kredit di Sulawesi Selatan masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 53,98 persen, namun dari sisi pertumbuhan kredit didorong oleh kredit konsumtif yang tumbuh sebesar 9,73 persen.

"Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share 23,18 persen,"ujarnya

Baca Juga : Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar gelar Rangkaian Gerak Syariah 2025

Sedangkan untuk kinerja intermediasi perbankan di Sulsel masih terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 123,92 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level 2,83 persen.

Di sisi lain Perbankan Syariah menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada posisi Januari 2025. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 20,62 persen (yoy) menjadi Rp16,80 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh 17,74 persen menjadi Rp11,88 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 20,05 persen (yoy) menjadi Rp14,32 triliun. Tingkat intermediasi perbankan Syariah berada pada level 120,50 persen dengan tingkat NPF pada level 2,20 persen.

#OJK sulselbar #Perkembangan sektor perbankan