Rabu, 26 Februari 2025 19:19

PT Vale Bukukan Kenaikan Produksi dan Penjualan Nikel di 2024

Rakyatku.com
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (Foto: PT Vale Indonesia)
Ilustrasi. (Foto: PT Vale Indonesia)

PT Vale Indonesia mencatat peningkatan produksi dan penjualan nikel pada 2024, dengan produksi nikel dalam matte mencapai 71.311 metrik ton, naik dari tahun sebelumnya. Selain mencetak laba bersih tahunan sebesar AS$57,8 juta, perusahaan juga meraih PROPER Emas dan meningkatkan peringkat kreditnya, menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan dan efisiensi operasional.

RAKYATU.COM, JAKARTA - PT Vale Indonesia dan entitas anaknya atau disebut sebagai grup mengumumkan capaian kinerja yang telah diaudit untuk tahun 2024. Produksi nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte perseroan pada tahun 2024 masing-masing sekitar 1% dan 2% lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi produksi dan pengiriman pada tahun 2023.

"Tahun 2024 telah menjadi perjalanan yang luar biasa, penuh dengan pencapaian, tantangan, dan pelajaran berharga. Saat kita merenungkan tahun ini, kita merayakan pencapaian kita dan mempertimbangkan tantangan yang telah kita atasi dan yang masih ada di depan. Tahun ini adalah tentang pertumbuhan, transformasi, adaptasi, dan menciptakan cerita yang lebih besar dan lebih bermakna lagi," kata CEO dan Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy, dalam keterangannya, Rabu (26/2/2025).

Salah satu pencapaian menonjol tahun ini adalah berhasil menyelesaikan proses divestasi. Proses ini tidak hanya memenuhi persyaratan regulasi, tetapi juga memperkuat hubungan strategis kami dengan negara.

Baca Juga : PT Vale IGP Pomalaa Jadi Motor Penggerak Ekonomi Kolaka, Serap 2.577 Tenaga Kerja

Tonggak sejarah ini menandai masuknya PT Vale ke era baru tata kelola perusahaan, mengadopsi praktik terbaik sebagai perusahaan publik. Ke depan, kami bertujuan untuk meninjau dan meningkatkan proses dan sistem bisnis kami agar lebih efisien dan efektif.

Perpanjangan izin operasional kami menjadi IUPK tanpa pelepasan lahan merupakan tonggak penting, yang menegaskan kembali kepercayaan pemerintah Indonesia kepada PT Vale sebagai mitra yang tepat untuk mengembangkan sumber daya nikel Indonesia.

Hal ini mencerminkan komitmen kami untuk memajukan pemrosesan hilir sambil menegakkan praktik penambangan berkelanjutan, yang sepenuhnya sejalan dengan visi Indonesia untuk pengembangan sumber daya yang bertanggung jawab. IUPK yang diperbarui ini juga menegaskan kembali janji kami untuk memastikan keberlanjutan operasi kami di seluruh wilayah konsesi PT Vale, termasuk Sorowako, Pomalaa, Morowali, dan lokasi eksplorasi lainnya.

Baca Juga : PT Vale IGP Pomalaa Perkuat Dampak Ekonomi dan Keberlanjutan di Kolaka

Tahun 2024 juga menjadi tahun bersejarah dengan pembaruan peringkat risiko ESG PT Vale dari Sustainalytics, yang mencapai peringkat sedang. PT VAle menjadi satu-satunya perusahaan pertambangan nikel di Indonesia dalam kategori ini, bersama para pemimpin global dalam industri yang sama. Hal ini adalah bukti bahwa keberlanjutan bukan hanya sebuah konsep, tetapi praktik yang tertanam dalam operasi.

Produksi PT Vale pada tahun 2024 mencapai 71.311 metrik ton (t), melampaui target tahunan sebesar 70.805 t dan melampaui produksi tahun lalu sebesar 70.728 t. Sementara itu, volume penjualan pada tahun 2024 mencapai 72.625 t, meningkat sebesar 2% dibandingkan tahun 2023 dan sebesar 8% secara kuartalan (4T24 vs 3T24).

Meningkatnya volume penjualan nikel matte pada 4T24 berkontribusi pada EBITDA Perseroan yang tercatat sebesar AS$54,1 juta pada triwulan keempat, menandai peningkatan sebesar 15% dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara tahunan, EBITDA kami tetap positif dan kuat berada di level AS$225,9 juta.

Baca Juga : PT Vale Indonesia Sabet Bronze Award di ASRA 2024

Meskipun menghadapi tantangan yang melibatkan biaya satu kali proses pemisahan dari Vale Base Metal pasca divestasi, Perseroan berhasil mempertahankan biaya tunai penjualan per unit agar tetap kompetitif pada AS$9.374 per ton pada tahun 2024. Ini adalah biaya tunai terendah selama tiga tahun terakhir, dibandingkan dengan AS$10.034 per ton pada tahun 2023 dan AS$11.201 per ton pada tahun 2022. Pencapaian ini merupakan hasil dari volume produksi yang lebih tinggi dan upaya berkelanjutan dalam inisiatif penghematan biaya.

Selanjutnya, Perseroan membukukan laba bersih sebesar AS$6,7 juta pada 4T24, dan AS$57,8 juta secara setahun penuh. Laba bersih tersebut setelah memperhitungkan kerugian yang belum terealisasi atas pengakuan nilai wajar aset derivatif (hak partisipasi atas investasi Perseroan di PT KNI dan PT HNI).

Penting untuk digarisbawahi bahwa esensi dari penyesuaian harga derivatif ini adalah kerugian yang belum terealisasi yang bersifat non-operasional sehingga laba bersih yang dinormalisasi adalah AS$14,6 juta pada 4T24 dan AS$73,3 juta secara setahun penuh.

Baca Juga : PT Vale Satu-satunya Perusahaan Tambang Nikel Peraih Proper Emas 2024

Pada 4T24, konsumsi HSFO dan diesel masing-masing turun 15% dan 10%, sementara konsumsi batu bara naik 22% jika dibandingkan dengan 3T24. Peningkatan konsumsi batu bara diimbangi dengan penurunan konsumsi HSFO dan diesel. Kecuali diesel, harga rata-rata HSFO dan batu bara pada 4T24 masing-masing turun 5% dan 4% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Selama tahun 2024, perseroan telah mengeluarkan belanja modal sekitar AS$332,1 juta, utamanya untuk peningkatan pengeluaran belanja modal pertumbuhan dan sustaining. Saldo kas akhir perseroan per 31 Desember 2024 adalah AS$674,7 juta, mencerminkan fundamental yang kuat untuk mendukung komitmen perseroan dalam memberikan nilai bagi pemegang saham di tahun 2025.

Bersama Membangun Masa Depan

Baca Juga : PT Vale Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi, Dorong Ekonomi Sirkular di Lutim

Tahun 2024 juga menjadi momentum penting bagi pengembangan proyek-proyek strategis, seperti Pomalaa, Bahodopi, dan Sorowako Limonit. Secara kolektif, proyek-proyek ini telah mencapai 13,3 juta jam kerja tanpa kematian atau cedera serius.

Proyek pengembangan tambang Morowali berada di jalur yang tepat untuk mencapai 70% dari target tahunannya dan ditetapkan untuk selesai tepat waktu pada triwulan ketiga tahun 2025 dengan belanja modal yang lebih efisien. Sementara itu, proyek HPAL Sambalagi, yang ditandatangani dengan GEM Co., Ltd. pada 10 November 2024, merupakan langkah besar menuju fasilitas yang dirancang untuk mencapai emisi nol bersih sejak hari pertama, dengan investasi sebesar AS$1,4 miliar.

Proyek pengembangan tambang Pomalaa sedang dalam proses penyelesaian pada triwulan kedua tahun 2026. Sementara itu, kolaborasi kami dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd. dan Ford Motor Co. pada proyek HPAL Pomalaa terus mengalami kemajuan yang pesat. Inisiatif ini akan semakin memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global.

Baca Juga : PT Vale Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi, Dorong Ekonomi Sirkular di Lutim

Izin lingkungan untuk proyek pengembangan tambang bijih limonit Sorowako telah diberikan pada akhir tahun 2024. Izin tersebut akan memungkinkan Perseroan untuk terus maju dengan rencana perluasan proyek pada tahun 2025.

Pada akhir tahun 2024, perseroan berhasil mencapai dua tonggak sejarah penting. Pertama, disetujuinya revisi Rencana Kerja dan Anggaran (RKAB) 2024 yang memungkinkan PT Vale untuk mulai menjual bijih nikel. Untuk memaksimalkan potensi ini sepenuhnya pada tahun 2025, PT Vale perlu mengajukan revisi RKAB 2025.

Tonggak kedua adalah peningkatan peringkat kredit kami menjadi BB+ dari S&P Global, yang mencerminkan posisi keuangan kami yang kuat dan meningkatkan kemampuan kami untuk mendapatkan suku bunga yang lebih menguntungkan atas pembayaran utang.

Baca Juga : PT Vale Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi, Dorong Ekonomi Sirkular di Lutim

Seiring dengan prioritas keberlanjutan yang terus kami kedepankan, kami menyadari bahwa pertumbuhan harus sejalan dengan perkembangan masyarakat di sekitar operasi kami. Itulah sebabnya PT Vale berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi karyawan dan kontraktor lokal sambil secara aktif berinvestasi dalam pendidikan, infrastruktur, program budaya, dan kesejahteraan masyarakat untuk memastikan dampak positif jangka panjang.

Pada 24 Februari 2025, PT Vale mencapai tonggak sejarah dengan menerima PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH), yang merupakan pengakuan atas komitmen kami terhadap pengelolaan lingkungan yang melampaui kepatuhan terhadap peraturan.

PT Vale merupakan satu-satunya perusahaan tambang nikel yang menerima penghargaan bergengsi ini dan satu dari hanya 85 perusahaan—mewakili 2% dari semua peserta penilaian PROPER—yang memperoleh peringkat Emas. Selain itu, CEO PT Vale, Febriany Eddy, mendapatkan penghargaan Green Leadership Madya Award, yang semakin memperkuat dedikasi PT Vale terhadap keberlanjutan melalui kepemimpinan yang kuat.

Baca Juga : PT Vale Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi, Dorong Ekonomi Sirkular di Lutim

Pada tahun 2025, PT Vale juga akan mengejar IRMA50, salah satu standar tertinggi untuk penambangan yang bertanggung jawab. Langkah-langkah ini akan semakin memantapkan posisi PT Vale sebagai pemimpin dalam operasi penambangan yang bertanggung jawab di panggung global.

Khususnya, operasi Sorowako harus menjadi yang paling efisien, produktif, dan berkelanjutan. Prinsip "menghasilkan lebih banyak dengan lebih sedikit" harus menjadi inti dari kegiatan bisnis di masa mendatang.

#PT Vale Indonesia