RAKYATKU.COM, MAKASSAR-- Besarnya pangsa ekspor buah-buahan dunia khususnya komoditas pisang menjadi peluang bagi Indonesia untuk terus meningkatkan produksi baik dari segi kuantitas, kontinuitas, maupun kualitas.
Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan PT. Cipta Agri Pratama mendorong pelaksanaan Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor untuk mensubstitusi impor produk hortikultura dan meningkatkan pemerataan ekonomi di daerah.
Pelaksanaan program ini juga telah sejalan dengan arahan Presiden untuk mendorong petani dan nelayan agar membangun model bisnis korporasi dengan skala ekonomi yang efisien sehingga dapat mempermudah petani dan nelayan dalam mengakses pembiayaan, teknologi, dan memperkuat pemasaran produk.
Baca Juga : Bantuan Hibah Rumah Ibadah Hingga Bufferstock Logistik Penanggulangan Bencana Jadi Kado HUT ke-65 Takalar
“Kerja sama kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan petani adalah solusi yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kontinuitas produk pisang cavendish sehingga dapat memenuhi kebutuhan baik bagi pasar lokal maupun pasar global serta sebagai upaya Pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional. Tercatat sudah 200 ribu lebih pohon pisang cavendish yang ditanam di Sulsel.” ujar Rio Erlangga Direktur PT. CAP.
Kontribusi ekspor khususnya buah pisang cavendish Prov. Panen Pisang Cavendish Sulsel pada tahun ini dari september sampai Februari 2025 mencapai 130 ton. Dengan target pemanfaatan 500 ribu hektar lahan tidur di Sulsel, budidaya pisang dapat mendorong perputaran uang sebesar Rp180 triliun setiap tahunnya. Terdapat 5 negara tujuan utama ekspor produk buah-buahan Indonesia, yaitu Middle east – timur Tengah.
Rio Erlangga menambahkan hari ini tanggal 9/2/2025 PT. Cipta Agri Pratama akan mengirim 10 ton pisang cavendish yang telah panen dari berbagai daerah di Sulsel yang telah memanan pisang cavendish ke Jakarta dan Surabaya. Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, Bank Sulselbar sebagai penyalur KUR yang mendukung Petani agar bisa membudidayakan pisang cavendish di daerah masing-masing. Kedepannya juga nanti kegiatan ini melibatkan Kemendes dan Bumbes.
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Launching Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas Tamalate
Lanjut Rio "Sementara itu, Kondisi ini menunjukkan bahwa produk buah-buahan dari sulsel diminati oleh pasar global, sehingga perlu dikembangkan untuk meningkatkan daya saing produk serta meningkatkan kontribusi ekspor buah-buahan terhadap devisa negara."
PT Cipta Agri Pratama merupakan salah satu eksportir pisang cavendish terbesar di Indonesia telah melakukan kerja sama kemitraan dengan petani dan Pemerintah Provinsi Sulsel. Fase pertama dalam program ini yaitu fase demplot di atas lahan seluas 500 hektare yang telah di launching pada tanggal dikabupaten bone sulsel.
Selain Kabupaten bone, launching serta tanam perdana juga telah dilaksanakan di dua lokasi demplot lainnya yaitu Kabupaten sidrap beberapa lokasi demplot tersebut juga merupakan kerja sama dengan Pemerintah daerah PT Cipta Agri Pratama.
Baca Juga : PT Cipta Agri Pratama Perkuat Ekspor Pisang Cavendish dari Sulsel
Fase selanjutnya setelah fase demplot dalam pelaksanaan program ini adalah fase komersial yang akan mulai dilakukan kemitraan dengan petani sekitar dengan target luas tanam 300 hektare di tiap lokasi pengembangan. Pelaksanaan panen perdana ini merupakan langkah awal memasuki fase komersial untuk menunjukkan kepada masyarakat sekitar mengenai keberhasilan penanaman pisang cavendish di lokasi demplot.