Senin, 23 Desember 2024 15:47

Hadir Isi Kuliah Umum, Kepala BPOM RI Fasilitasi UNHAS Lakukan Riset PAGC

Lisa Emilda
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rektor UNHAS Prof Jamaluddin Jompa bersama para Guru Besar dan Kepala BPOM RI
Rektor UNHAS Prof Jamaluddin Jompa bersama para Guru Besar dan Kepala BPOM RI

Program PAGC bertujuan memberikan kompetensi kepada Dosen dan Mahasiswa sebagai fasilitator keamanan pangan

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (UNHAS) menggelar kuliah umum di Aula Prof Baharuddin Lopa , Senin (23/12).

Dalam kesempatan ini UNHAS mengajak Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar, untuk mengisi kuliah umum yang mengangkat tema Riset Inovasi Menuju World Class University.

Dalam kuliah umum, Taruna berjanji untuk memfasilitasi kampus Unhas dalam melaksanakan riset dan inovasi melalui program Pangan Aman Goes to Campus (PAGC).

Baca Juga : Terkait SNPMB, Rektor UNHAS Tegaskan ke Sekolah ke Depankan Integritas

“Program ini bertujuan memberikan mahasiswa dan dosen kompetensi sebagai Fasilitator Keamanan Pangan. Selain meningkatkan wawasan dan kompetensi, BPOM juga akan memfasilitasi kampus dengan dunia usaha melalui program corporate social responsibility (CSR),” ujar Taruna di hadapan dosen, guru besar, dan mahasiswa Unhas.

Taruna menambahkan bahwa sinergi antara akademia, bisnis, dan pemerintah (ABG) menjadi kunci dalam mencapai tujuan BPOM yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk membangun SDM unggul di bidang obat dan makanan.

Program ini juga dirancang untuk mempercepat pengembangan dunia usaha dengan keberpihakan pada Usaha Mikro dan Kecil (UMK) demi kemandirian bangsa.

Baca Juga : Telkomsel Ajak Mahasiswa Kreatif di Platform Digital di “YouTube Campus Day” Universitas Hasanuddin

Dalam paparannya, Taruna menyoroti rendahnya jumlah publikasi ilmiah dari institusi pendidikan Indonesia.

"Faktanya, Indonesia hanya memiliki 54.200 publikasi, jauh tertinggal dari Malaysia (108.247), Singapura (159.159), Jepang (1.629.631), dan Amerika Serikat (5.598.232)," katanya.

Ia menekankan bahwa perguruan tinggi di Indonesia harus bergerak dari sekadar menjadi pengguna ilmu menuju pencipta ilmu. Program PAGC, menurut Taruna, diharapkan menjadi langkah strategis untuk membangun budaya riset dan inovasi di kampus.

Baca Juga : Begini Kata GM PLN UID Sulselrabar kepada Mahasiswa UNHAS tentang Transisi Energi

Sebagai kado akhir tahun 2024, BPOM telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan 19 perguruan tinggi di Indonesia, serta mendapatkan komitmen dan dukungan dari 52 perguruan tinggi lainnya.

Ruang lingkup kerja sama ini mencakup kurikulum pembelajaran, pelatihan, pendampingan magang, pemberdayaan UMK pangan olahan, dan sertifikasi kompetensi Fasilitator Keamanan Pangan.

“Langkah ini menjadi bukti nyata BPOM dalam mendukung dunia pendidikan untuk menghasilkan SDM yang kompeten sekaligus memperkuat daya saing UMK di Indonesia,” ujar Taruna, yang publikasinya telah lima kali diterbitkan di jurnal ilmiah bergengsi Nature.

Baca Juga : BPJS Kesehatan Kembali Bekerjasama dengan UNHAS. Wakil Rektor IV; Semua Wajib Punya BPJS Kesehatan

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, menyambut baik kuliah umum yang dibawakan Taruna Ikrar. Ia menilai topik riset inovasi menuju world-class university sangat strategis bagi perkembangan Unhas.

“Semoga riset dan inovasi Unhas berkembang pesat dengan motivasi luar biasa dari alumni seperti Prof. Dr. Taruna Ikrar. Kehadirannya memberikan dorongan besar bagi Unhas untuk mencapai target sebagai universitas kelas dunia,” pungkasnya

#Riset Inovasi Menuju World Class University #KEPALA BPOM RI #unhas