Selasa, 03 Desember 2024 14:20
Data by OJK Sulselbar
Editor : Lisa Emilda

RAKYATKU.COM, MAKASSAR-- Penyaluran kredit usaha mikro (KUR) di Sulawesi Selatan hingga 15 November 2024 telah tersalurkan sebesar Rp15,20 triliun kepada 280.142 debitur.

 

Penyaluran KUR terbesar pada sektor pertanian sebesar Rp6,94 triliun dengan share 45,62% dan sektor perdagangan sebesar Rp5,15 triliun dengan share 33,89% dan didominasi oleh segmentasi Mikro dengan penyaluran mencapai Rp12,38 triliun dengan share 81,40%.

Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengatakan untuk kredit UMKM pada periode Oktober 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,41% dengan rasio NPL 4,63%. Pangsa kredit UMKM mencapai 38,41% dari total kredit dengan jumlah debitur 913.080 rekening.

Baca Juga : Terkait Program Pemerintah wujudkan 3 Juta Rumah per Tahun, Penyaluran KPR di Sulawesi Selatan Oktober 2024 (yoy) tumbuh 15,43% yoy

Jika dibandingkan dengan jumlah UMKM di Sulawesi Selatan penyaluran kredit tersebut baru menjangkau 50% UMKM di Sulawesi Selatan yakni sebesar 1.801.842 UMKM.

 

"Angka ini menunjukkan peningkatan walaupun penyaluran kredit UMKM baru 50%," ujarnya.

Darwisman juga membeberkan kredit dari sektor kendaraan bermotor. Di Sulawesi Selatan kredit pembiayaan kendaraan bermotor tumbuh sebesar 9,85% yoy menjadi Rp17,84 triliun.

Baca Juga : Ini yang akan Dilakukan OJK bersama Pelaku Industri Keuangan Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Adapun penyaluran kredit/pembiayaan didominasi pemilikan kendaraan roda empat dengan share mencapai 62,80%, kemudian pemilikan sepeda motor 27,14%, pemilikan truk, kendaraan roda enam atau lebih sebesar 10,02%, dan kendaraan bermotor lainnya sebesar 0,04%

"Pembelian dan pembiayaan kendaraan roda empat cukup dominan dengan market share 62,80% ,jadi dibandingkan tahun sebelumnya pada Oktober 2024 masyarakat di Sulsel banyak yang membeli mobil baru dibanding motor baru," tambahnya.

Lanjut kat Darwisman, perkembangan Industri Jasa Keuangan Non Bank (IKNB) Di Sulawesi Selatan menunjukkan pertumbuhan pada perusahaan pembiayaan (12,57%), pergadaian (26,98%), modal ventura (2,94%) serta total aset dana pensiun (19,25%) maupun perusahaan penjaminan (7,63%).

Baca Juga : Forum Internasional OECD - IOPS sepakati Peningkatan Kolaborasi industri Dana Pensiun Global

Begitupun dengan fintech peer to peer lending yang tumbuh sebesar 59,80% dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif sebanyak 498.960 rekening.