RAKYATKU.COM, JAKARTA --Sebagai bagian dari ekosistem pembangunan nasional, sektor jasa keuangan memiliki peran strategis dalam mendukung 8 Misi Astacita untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
OJK bersama pelaku industri keuangan turut berkontribusi pada beberapa misi penting, dengan :
• Memastikan stabilitas keuangan dan mendukung kemandirian ekonomi nasional
Baca Juga : BI dan OJk Komitmen Jaga Stabilitas Ekonomi dan Ketahanan Sektor Keuangan
• Meningkatkan akses keuangan yang inklusif
• Mendorong pembiayaan sektor strategis untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan hilirisasi industri
• Meningkatkan Literasi dan Edukasi Keuangan
Baca Juga : Satgas Pasti daerah Sulawesi Selatan Sinergi Berantas Aktivitas Keuangan Ilegal
• Memberantas Praktik Keuangan Ilegal dan
• Mengembangkan Perekonomian Daerah Sebagai bagian dari upaya mencapai visi ini, stabilitas sektor jasa keuangan diSulawesi Selatan menjadi fondasi yang kokoh untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Dariwisman menunjukkan data terkini sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan tumbuh positif. Aset perbankan tumbuh sebesar 7,23%, Dana Pihak Ketiga meningkat 8,71%, dan penyaluran kredit naik 6,90%, dengan NonPerforming Loan (NPL) yang terjaga di level 2,90% dengan Loan to Deposit Ratio sebesar 123,45%.
Baca Juga : RDK OJK 2025 Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga
Hal ini menunjukkan kinerja sektor jasa keuangan yang stabil dan tangguh. Kredit Sektor Perbankan di dominasi oleh kredit sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan share 38,48%.
Sementara pada sektor perbankan kata Darwisman berdasarkan kegiatan usaha masih didominasi oleh konvensional
dengan share Aset, DPK, dan Kredit masing-masing sebesar 91,93% (Rp186,17 T), 91,45% (Rp124,17 T) dan 91,63% (Rp150,84 T).
Baca Juga : OJK dukung Peluncuran BPI Danantara
"Angkanya menunjukkan tren yang positif," jelasnya di sela-sela kegiatan Journalist update ,Minggu (1/12)