RAKYATKU.COM, WAJO - KPU Wajo kembali menggelar debat kedua pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Wajo di Hotel Sallo, Sengkang, Selasa (12/11/2024).
Debat kedua mengambil tema “Memajukan dan menyelesaikan persoalan daerah dengan menyerasikan pelaksanaan pembangunan yang berbasis kearifan lokal serta membangun sinergitas dengan para pelaku pembangunan.”
Adapun sub tema yakni pemanfaatan sumber daya alam, pariwisata dan budaya, pusat perniagaan, pusat pengembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, pertanian, infrastruktur, hingga perikanan dan kelautan.
Baca Juga : Momen Peringatan Hari Pahlawan: Sekda Wajo Bacakan Sambutan Menteri Sosial RI
Pada debat publik kedua Cabup-Cawabup Wajo ini, pasangan nomor urut 1 Andi Rosman dan dr Baso Rahmanuddin (AR-Rahman) tampil percaya diri menyampaikan program-program unggulannya dan mendominasi jalannya debat.
Termasuk saat menjawab pertanyaan yang diajukan panelis maupun saat sesi tanya jawab antarpaslon.
Dalam pemaparan visi dan misinya, paslon AR-Rahman menekankan pada solusi konkret untuk berbagai masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat Kabupaten Wajo, khususnya di sektor infrastruktur jalan, pertanian, pendidikan, hingga kesehatan.
Baca Juga : Menteri Agama RI, Resmikan Wajo Sebagai Kota Wakaf di Indonesia
Salah satunya saat pasangan AR-Rahman menjawab pertanyaan panelis terkait sub tema menjadikan Kabupaten Wajo sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan.
Calon Bupati Wajo, Andi Rosman menekankan pihaknya akan mendorong dan mempertahankan keberadaan pondok pesantren sebagai pusat ilmu keagamaan.
“Kita tahu, kita memiliki Pondok Pesantren As’adiyah sebagai pondok pesantren tertua di Sulawesi Selatan. Kami akan tetap memunculkan Pondok Pesantren As’adiyah sebagai bagian dari kebanggaan masyarakat Wajo,” kata Andi Rosman.
Baca Juga : DPRD Wajo Terima Aspirasi PMII Terkait Masalah Lingkungan, Rumah Bernyanyi Hingga CSR Perusahaan
“Apalagi, saat ini salah satu alumni pondok pesantren As’adiyah diberi amanah sebagai Menteri Agama, yakni Bapak Prof Dr Nasaruddin Umar,” lanjutnya.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2 Amran Mahmud-Amran SE (Pammase) tak menampik terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Wajo dalam beberapa tahun terakhir.
Hal itu disampaikan Amran Mahmud saat menjawab pertanyaan panelis dengan sub tema pertanian dan perkebunan yang menyinggung soal kelangkaan pupuk bersubsidi yang berdampak pada meningkatnya biaya produksi petani.
Baca Juga : DPRD Wajo Terima Aspirasi Mahasiswa PMII Soal Isu Lingkungan, CSR, dan Tambang Ilegal
“Kelangkaan pupuk ini bisa dilihat dari kebijakan pemerintah pusat. Untuk itu, kami akan menata kelola stakeholder dan memperjuangkan untuk mendapatkan jatah sesuai yang ada (kebutuhan petani),” ujar Amran Mahmud.
Bupati Wajo periode 2019 -2024 ini mengatakan, faktor penyebab kelangkaan pupuk subsidi di antaranya terjadi penyalahgunaan pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran, dan digunakan untuk sektor perikanan.
“Diperlukan pengawasan sehingga betul-betul tepat sasaran, termasuk ke pengecer-pengecer yang ada serta pemangku kepentingan seperti kelompok tani,” pungkas Amran Mahmud.