RAKYATKU.COM, MAKASSAR-- Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sulawesi Selatan (Sulsel) pada bulan Agustus 2024 tercatat tumbuh sebesar 16,73 persen (year on year/yoy). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada pemilikan flat atau apartemen sebesar 38,81 Darwisma
Untuk share terbesar penyaluran KPR masih tetap pada pemilikan rumah tinggal khususnya pada rumah tinggal tipe 22 sampai 70 sebesar 92,69 persen. Sedangkan persentase NPL (Non Performing Loan) atau kredit bermasalah pada penyaluran KPR masih terjaga sebesar 2,22 persen.
Demikian antara lain disampaikan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, pada pembukaan Panin Rumah Idaman dan Auto Show 2024, Rabu (16/10).
Baca Juga : Forum Internasional OECD - IOPS sepakati Peningkatan Kolaborasi industri Dana Pensiun Global
Menurut Darwisman, di tengah tantangan kondisi ekonomi global dan nasional, perekonomian Sulawesi Selatan pada periode triwulan II-2024 menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4,98 persen (yoy) dan menguat jika dibandingkan triwulan I-2024.
Walau demikian, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional triwulan II-2024 sebesar 5,05 persen dan masih menunjukkan tren perlambatan.
”Yang perlu kita syukuri adalah bahwa perlambatan ekonomi ini tetap didukung peningkatan pada indikator-indikator kesejahteraan masyarakat. Rasio Gini Sulawesi Selatan yang mencerminkan tingkat ketimpangan pendapatan terus menunjukkan perbaikan,” kata Darwisman.
Baca Juga : OJK Terbitkan Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) Triwulan II-2024
Begitu juga dengan tingkat kemiskinan, kata Darwisman, semakin menurun. Juga kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menunjukkan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan daya beli.
”Perbaikan pada indikator kesejahteraan ini memberikan landasan kuat bagi optimisme, meskipun kita menghadapi perlambatan ekonomi, pondasi pembangunan sosial-ekonomi Sulawesi Selatan semakin kokoh,” ujar Darwisman.
Kondisi ini juga, menurut Darwisman, didukung kinerja sektor jasa keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan terjaga stabil. Pada Agustus 2024, kinerja perbankan Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan positif secara year on year untuk Aset sebesar 7,78 persen (Rp198,95 triliun), DPK 8,61 persen (Rp133,64 triliun), dan kredit 7,68 persen (Rp162,32 triliun) dengan tingkat risiko kredit terjaga di level 2,98 persen dengan fungsi intemediasi (LDR) mencapai 123,72 persen.
Baca Juga : OJK Terpilih Sebagai Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pengawas Dana Pensiun Dunia (IOPS)
Adapun penyaluran kredit di Sulawesi Selatan didominasi sektor perdagangan besar dan eceran (share: 23,82 persen), untukpemilikan peralatan RT Lainnya (17,56 persen), dan untuk pemilikan rumah tinggal 15,40 persen.
”Tingginya penyaluran kredit untuk pemilikan rumah tinggal menunjukkan besarnya minat masyarakat Sulawesi Selatan
untuk mewujudkan hunian idaman. Kebutuhan akan perumahan juga menjadi prioritas bagi masyarakat Sulawesi Selatan KPR menjadi salah satu produk keuangan yang sangat diminati. Terutama generasi muda dan keluarga baru yang sedang mencari hunian pertama,” tutup Darwisman