Kamis, 01 Agustus 2024 19:08
Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Qalibaf (Foto: IRNA)
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM — Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Qalibaf, menyatakan bahwa Iran menganggapnya sebagai tugas untuk menanggapi pembunuhan Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, pada waktu dan tempat yang tepat.

 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Qalibaf pada prosesi pemakaman Martir Haniyeh di Universitas Teheran pada Kamis pagi (1/8/2024) dikutip dari media Iran, IRNA. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan belasungkawa kepada umat Islam dan para pecinta kebebasan di seluruh dunia.

Qalibaf menegaskan bahwa pembunuhan terhadap para komandan perlawanan di Beirut dan Teheran menunjukkan kelemahan rezim Zionis. Ia mencatat bahwa tindakan pembunuhan semacam itu tidak akan menghalangi gerakan perlawanan terhadap para penjajah dan agresor.

Baca Juga : Dompet Dhuafa Terus Komitmen Bangun Fasilitas Medical Point untuk Kebutuhan Masyarakat Palestina

Dalam pidatonya, Qalibaf merujuk pada pernyataan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, dan menekankan bahwa Iran yakin bahwa tindakan ini dilakukan dengan dukungan dan koordinasi dari penjahat Amerika. Hal ini disampaikannya meskipun para pejabat AS mengklaim di media bahwa mereka tidak mengetahui tindakan Israel dan tidak memiliki peran di dalamnya.

 

Qalibaf juga menegaskan bahwa Republik Islam Iran berkomitmen untuk merespons kejahatan tersebut pada waktu dan tempat yang tepat, dan menambahkan bahwa rezim Israel akan membayar harga yang mahal atas kejahatan yang dilakukannya di wilayah Iran.

Ia menyoroti bahwa upaya pembunuhan oleh rezim Zionis terhadap para panglima perlawanan menunjukkan kelemahan dan ketidakmampuan mereka dalam menghadapi para pejuang perlawanan.

Baca Juga : Relawan Makassar Peduli Ajak Masyarakat Terus Bantu Warga Palestina

Ketua Parlemen Iran ini juga menyebutkan bahwa Haniyeh adalah suara terbesar rakyat Palestina yang tertindas, dan kesyahidannya menegaskan fakta ini. Qalibaf mengutuk kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza, termasuk pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap wanita, anak-anak, dan warga sipil. 

"Kita tengah menyaksikan konfrontasi kemanusiaan melawan kejahatan di Gaza," tegasnya.