Minggu, 19 Mei 2024 00:56
dok,ilustrasi google
Editor : Lisa Emilda

RAKYATKU.COM, MAKASDAR-- Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, mengumumkan progres Program Hapus Ikatan Rentenir di Sulawesi (PHINISI) sebagai upaya memberantas praktik ijon dan rentenir yang marak di kalangan UMKM, petani, dan nelayan.

 

Program ini menggandeng BRI, BNI, Bank Mandiri, BSI, dan PT BPD Sulselbar untuk menyediakan produk keuangan dengan biaya rendah dan proses pencairan cepat.

Darwisman menjelaskan rentenir sering menyasar pedagang pasar, nelayan, dan petani, yang kemudian diijon dengan bunga tinggi.

Baca Juga : Forum Internasional OECD - IOPS sepakati Peningkatan Kolaborasi industri Dana Pensiun Global

Menurrutnya, PHINISI bertujuan untuk menanggulangi praktik ini melalui pendekatan proaktif dari bank-bank yang fokus pada UMKM.

 

“Melalui strategi jemput bola ke pasar dan lokasi lainnya, bank-bank yang terlibat memanfaatkan jaringan kantor yang tersebar luas di setiap daerah untuk memberikan layanan harian,” jelas Darwisman.

Lebih lanjut, Darwisman menyebut dengan jaringan layanan yang lebih luas, kapasitas penyediaan dana yang lebih besar, dan proses kredit yang lebih mudah dan cepat, diharapkan ketergantungan para UMKM terhadap rentenir akan berkurang.

Baca Juga : OJK Terbitkan Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) Triwulan II-2024

“Kami berharap semakin banyak masyarakat, pedagang, nelayan, petani, serta kelompok atau klaster UMKM yang mendapatkan akses keuangan formal,” tambah Darwisman.

Sekedar informasi, hingga tahun 2024, realisasi Program PHINISI telah mencapai 54.810 rekening dengan total akumulasi plafon sebesar Rp86,57 triliun.