RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Memasuki hari ke-10 setelah bencana alam yang melanda Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak henti-hentinya pertolongan logistik untuk korban terdampak datang. Dimana, hingga saat ini total penyaluran bantuan terkhusus beras dari seluruh sokongan mencapai 150 ton.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal, mengatakan, saat ini untuk stok beras korban bencana alam di Sulsel yang masuk di posko induk kurang lebih 150 ton.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
"Untuk beras kurang lebih sudah sampai 150 ton dari keseluruhan yang masuk yang ada di posko induk" katanya, saat ditemui di posko induk, Senin, 13 Mei 2024.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Abdul Malik Faisal menjelaskan berbagai kebutuhan pokok yang masuk di posko induk itu datang dari berbagai instansi.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
"Jadi untuk kebutuhan logistik untuk korban terdampak terutama beras itu ada dari pemprov kurang lebih 20 ton, Kemensos, Pupuk Indonesia, Instansi, dan OPD serta dari Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada di Sulsel," jelasnya.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
Tak hanya itu, dia juga menyatakan kenapa sampai Kabupaten Luwu dijadikan posko induk untuk bencana alam yang terjadi di Sulsel.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak
"Kenapa sampai di Luwu dijadikan posko induk, karena ini (Luwu) yang dianggap berada di tengah-tengah dari berbagai bencana alam yang terjadi dan juga menjadi tanggap darurat dari sembilan daerah yang mengalami bencana di Sulsel," ujarnya.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
Diketahui, kesibukan sejauh ini masih terlihat di Posko Induk Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sulsel. Jejeran mobil pickup, off-road hingga helikopter pengantar logistik, terus menerus keluar masuk mengantar dan menjemput kebutuhan logistik yang akan disalurkan ke korban bencana.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
"Untuk hari ini, sudah dua kali helikopter yang mengantar logistik di setiap titik yang sulit diakses melalui jalur darat, jadi total satu kali pengangkutan barang menggunakan helikopter sebanyak 800 kilo, dari akumulasi barang seperti beras, air, Indomie dan lainnya," tutupnya.